Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Honorer Terancam Mutasi karena Masalah Suaminya, PGRI: Dia Berdedikasi, Seharusnya Dijaga...

Kompas.com - 07/10/2020, 11:35 WIB
Kontributor Kompas TV Manokwari, Budy Setiawan,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BINTUNI, KOMPAS.com - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Teluk Bintuni menilai rencana mutasi guru honorer SMPN Terpadu Teluk Bintuni Natalia Dessy Wulaningrum tak relevan.

Natalia terancam dimutasi ke SD Negeri Kampung Inovina, Distrik Moskona Timur Jauh oleh Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Teluk Bintuni.

Mutasi itu dilakukan karena suami Natalia, Robert Parantean yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubag Perencanaan di Dinas Dikbudpora Teluk Bintuni, belum mengembalikan mobil dinas.

Saat ini, Robert bertugas di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Teluk Bintuni.

"Kita inginkan Plt Kepala Dinas Dikbudpora (Daniel Dudung) dapat menyelesaikan masalah ini secara baik, dan dapat memilah persoalannya, sehingga tidak perlu ada yang menjadi korban," kata Sekretaris Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Teluk Bintuni Haryanto Mumuan saat ditemui di rumahnya, Selasa (6/10/2020) malam.

Haryanto menegaskan, masalah antara Plt Kepala Dinas Dikbudpora dan Robert tak ada hubungannya dengan profesi Natalia sebagai guru.

Baca juga: Klaster Pendidikan Didepak dari RUU Cipta Kerja, PGRI: Ini Surprise...

Guru honorer berdedikasi

Berdasarkan catatan PGRI Teluk Bintuni, Natalia merupakan salah satu guru honorer berprestasi.

Natalia juga punya lisensi dan berdedikasi mendorong sebuah bimbingan belajar di masa pandemi Covid-19.

Sehingga, tujuan merdeka belajar lewat inovasi ini harus dijaga.

"Jadi PGRI minta Plt Kepala Dinas Pendidikan dapat segera berikan klarifikasi atas penerbitan disposisi pemindahan guru honorer ini disertai alasannya, karena Ibu Natalia Dessy ini punya dedikasi yang baik dan sepatutnya ikut dijaga oleh dinas, bukan sebaliknya," ujarnya.

PGRI berharap Plt Kepada Dinas Dikbudpora Teluk Bintuni lebih bijak mengambil keputusan. Sehingga, kasus serupa tak menimpa guru lain di wilayah itu.

"Kita harap, guru tetap tenang laksanakan tugas dengan inovasi yang dimiliki, karena kondisi Pandemi, guru harus tetap semangat. Dan bila masalah ini juga belum bisa diselesaikan, kami akan menyurat Sekda dan DPRD untuk turun dan memediasi persoalan ini," tandasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com