Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermula Benjolan Kecil di Gusi yang Membesar hingga ke Wajah, Jurni Kerap Menangis Kesakitan

Kompas.com - 07/10/2020, 06:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Sekitar tiga tahun lalu, seorang ibu rumah tangga di Seram, Maluku bernama Jurni mendapati benjolan kecil di gusinya.

Sempat diabaikan, rupanya benjolan tersebut terus membesar hingga ke bagian kanan wajah dan leher.

Mirisnya, benjolan tersebut juga memengaruhi bentuk muka dan suara Jurni.

Baca juga: Perjuangan Jurni, 3 Tahun Melawan Penyakit Langka di Wajahnya, Tak Punya Biaya Berobat

Kompas.com menggalang dana untuk membantu Ibu Jurni. Sumbangkan rezeki Anda untuk membantu meringankan bebannya agar dapat hidup lebih baik. Klik di sini untuk donasi.

Kerap menangis kesakitan saat malam

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Sejak setahun terakhir, keadaan Jurni tak kunjung membaik.

Bukannya menyusut dan hilang, benjolan tersebut malah mengeluarkan darah.

Jurni juga selalu menangis lantaran tak kuat menahan sakit.

Bahkan tiap malam, ia tak bisa tidur karena terus merasakan nyeri.

Keadaan itu benar-benar membuat Jurni tersiksa.

“Setiap malam itu saya merasakan kesakitan sampai ke kepala, paling manganta (nyeri) dan kadang itu sampai keluar darah,” tutur Jurni pilu.

Baca juga: Kisah Pilu Kakek Mauria, Tak Bisa Melihat karena Matanya Digigit Serangga, Butuh Biaya Berobat

 

Jurni (28) warga Dusun Asam Jawa, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku terserang benjolan dibagian mulut dan sebagian wajahnya, saat ini ia belum bisa menjalani operasi karena tak punya biaya.KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Jurni (28) warga Dusun Asam Jawa, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku terserang benjolan dibagian mulut dan sebagian wajahnya, saat ini ia belum bisa menjalani operasi karena tak punya biaya.
Ingin sembuh dan mendidik anak-anaknya

Kurang lebih tiga tahun Jurni berjuang melawan penyakitnya.

Harapannya sederhana. Ia ingin sembuh dan bisa menjalankan peran sebagai istri dan ibu yang baik.

"Saya berdoa semoga Tuhan memberikan kesembuhan kepada saya. Saya ingin berbakti kepada suami saya, saya ingin mendidik anak-anak saya memberi makan kepada mereka yang masih kecil-kecil," kata Jurni lirih.

Baca juga: Kisah Pilu Selamet, Mata Melotot dan Kulit Melepuh, Dibawa ke RS dengan Uang Pinjaman

Sang suami tuturkan awal mula

ilustrasshutterstock ilustras
Suami Jurni, Ami (32) membenarkan bahwa istrinya menderita penyakit yang belum diketahui penyebabnya.

Ia bercerita, tiga tahun lalu muncul benjolan kecil di gusi istrinya. Saat itu Jurni mengabaikan karena menganggap hanya benjolan biasa.

Akan tetapi, benjolan lama-kelamaanan membesar.

"Pertama itu hanya benjolan kecil seperti jerawat di bagian mulut tapi lama kelamaan benjolan itu terus membesar," tutur Ami, Selasa (6/10/2020).

Baca juga: Kisah Pilu Tuo dan Becce, 40 Tahun Tak Bisa Bicara, Bersikap seperti Anak Kecil

 

Ilustrasi BPJS KesehatanAudia Natasha Putri Ilustrasi BPJS Kesehatan
Tak punya BPJS, awalnya hanya pakai obat tradisional

Mereka tak memiliki BPJS.

Keadaan perekonomian yang sulit membuat Jurni selama tiga tahun dirawat menggunakan pengobatan tradisional.

Ami hanya bekerja sebagai petani di kampungnya. Sedangkan Jurni merupakan ibu rumah tangga.

"Hanya pakai obat tradisional saja, kita ambil daun-daunan lalu diperas airnya untuk diminum tapi tidak ada perubahan sama sekali," kata Ami.

Ami pun kemudian membawa istrinya menyeberangi laut ke rumah sakit di Kota Ambon. Jurni diperiksakan ke Rumah Sakit dr Latumeten.

Tiga anak mereka yang masih kecil dititipkan pada sang nenek.

Meski telah menjalani pemeriksaan selama sebulan, pihak keluarga belum mengetahui penyakit Jurni.

“Belum dirawat, cuma sudah diperiksa sejak satu bulan lalu dan dokter sudah ambil sampel tapi hasilnya belum keluar,” kata Ami.

Selama di Ambon, mereka menumpang di tempat keluarganya.

Baca juga: Mari Bantu Kakek La Mauria, Butuh Biaya Obati Penyakit yang Membuatnya Tak Bisa Melihat

Berharap ada bantuan

ilustrasi operasiscience alert ilustrasi operasi
Mereka kini khawatir dengan membengkaknya biaya yang dibutuhkan jika istrinya dirawat secara intensif.

"Jadi kalau rawat inap pasti biayanya besar, apalagi tidak ada BPJS, saya tidak akan sanggup, saya hanya petani di kampung, istri saya hanya ibu rumah tangga,” ungkap dia.

Padahal di sisi lain, dokter menyatakan bahwa benjolan di wajah Ami harus dioperasi.

“Dokter bilang kalau benjolan isteri saya ini ganas maka harus dirujuk ke Makassar, tapi kalau tidak ganas bisa dioperasi di sini saja,” ujarnya.

“Kalau ke Makassar mau dapat uang dari mana untuk biaya pengobatan, istri saya tidak punya BPJS, lalu biaya makan di sana bagaimana, tinggal dimana itu berat bagi saya,” ujarnya.

Ami berharap Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat dan pemprov Maluku membantu pengobatan sang istri.

Ia ingin melihat, istrinya kembali normal dan bisa mengurus ketiga anak mereka yang masih kecil.

Kompas.com menggalang dana untuk membantu Ibu Jurni. Sumbangkan rezeki Anda untuk membantu meringankan bebannya agar dapat hidup lebih baik. Klik di sini untuk donasi.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com