Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Buruh dan Mahasiswa di Semarang Turun ke Jalan Tolak UU Cipta Kerja

Kompas.com - 06/10/2020, 20:17 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Mahasiswa dan buruh di Jawa Tengah yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) berencana menggelar demonstrasi untuk menolak disahkannya omnibus law Undang-undang (UU) Cipta Kerja pada Rabu (7/10/2020).

Massa aksi akan berkumpul Pos 4 Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.

Dari titik itu, demonstran akan melakukan long march ke Kantor Gubernur Jawa Tengah dan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah.

Baca juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja di Samarinda, Mahasiswa Adang Mobil Pelat Merah

Koordinator Aksi Aliansi GERAM Arif Afruloh mengatakan, demonstran direncanakan mulai bergerak pada 10.00 WIB.

Arif menuturkan, penolakan atas UU Cipta Kerja yang disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin (5/10/2020) karena perumusan regulasi ini minim pelibatan publik.

Selain itu, UU Cipta Kerja juga dianggap telah mengabaikan hak buruh, petani, dan elemen masyarakat sipil lainnya.

"UU ini akan menjelma menjadi malapetaka yang makin memperburuk kehidupan rakyat sipil dan melanggengkan perampasan ruang hidup, yang dampaknya kembali akan diderita oleh masyarakat," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Selasa (6/10/2020).

"Di tengah derasnya kritik dan besarnya gelombang penolakan dari masyarakat, tampaknya pemerintah dan DPR bersikap layaknya sekelompok orang tuli yang tidak mendengarkan dan mengakomodasi kepentingan dari rakyat yang akan terdampak," sambungnya.

Baca juga: Demo Tolak Omnibus Law, Mahasiswa di Makassar Tutup Jalan hingga Malam

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta para buruh di Jawa Tengah tidak mengikuti aksi mogok nasional.

Dia menyarankan agar para buruh menyampaikan langsung aspirasinya kepada pihak dan lembaga yang berwenang dan tidak menggelar aksi demonstrasi yang menimbulkan kerumunan.

"Saya kira saran saya tidak mogok, tapi silakan berkomunikasi dengan baik. Apa yang ingin disampaikan aspirasinya, sampaikan pada lembaganya. Dengan cara itu menurut saya lebih komunikatif dan tidak menimbulkan kerumunan," kata Ganjar, Senin (5/10).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com