Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tasikmalaya Butuh Tenaga Medis Tambahan untuk Pasien Covid-19

Kompas.com - 06/10/2020, 15:52 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, semakin kewalahan di berbagai aspek dalam penanganan Covid-19 yang kasusnya terus bertambah.

Mulai dari penuhnya ruang isolasi rumah sakit dan gedung isolasi darurat di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Negeri Siliwangi (UNS) Tasikmalaya.

Pemkot juga mengalami kekurangan anggaran untuk biaya penanganan selanjutnya.

Baca juga: Muncul Klaster Pesantren Baru di Kota Tasikmalaya, Proses KBM 2 Ponpes Dihentikan

Terus membludaknya pasien positif, membuat para tenaga medis kewalahan dalam proses perawatan pasien di berbagai lokasi ruang isolasi selama ini.

"Setelah jumlah kasus terus bertambah, kita juga sudah merekrut relawan tenaga medis sebanyak 35 orang. Tapi, kalau sudah ada tempat isolasi baru dibuka lagi, mau tidak mau kita rekrut lagi tambahan relawan tenaga kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat kepada wartawan, Selasa (6/10/2020).

Baca juga: Tolak UU Cipta Kerja, Buruh di Kabupaten Bogor Ancam Mogok Kerja

Menurut Uus, jumlah penambahan pasien tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang siap.

Salah satu penambahan pasien terjadi di pondok pesantren.

Bagi pasien yang tanpa gejala, maka akan diisolasi mandiri di pesantren.

Nantinya, pasien akan mendapatkan perawatan tenaga medis secara bergantian.

Namun, tenaga medis di Rusunawa UNS Tasikmalaya difokuskan menginap selama 24 jam untuk merawat santri yang mengalami gejala ringan.

"Kalau pasien positif corona bergejala berat tetap ditempatkan di RSUD Soekardjo dan Rumah Sakit Islam, karena pertimbangan peralatan lengkap jika sesuatu hal terjadi terhadap pasien nantinya," kata Uus.

Baca juga: Klaster Pesantren Bertambah 31 Kasus, Total 110 Santri Tasikmalaya Positif Corona

Pemkot Tasikmalaya saat ini terus berupaya semaksimal mungkin untuk mempersiapkan gedung baru yang akan dijadikan rumah sakit darurat.

Opsi pertama yang sedang dilakukan adalah mempersiapkan 2 hotel yang akan disewa untuk dijadikan RS Darurat.

"Jika nantinya masih penuh karena pasien jumlahnya terus bertambah, akan disiapkan RS darurat di GOR Komplek Olahraga Dadaha," ujar Uus.

Sebelumnya, Jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya kembali bertambah sebanyak 31 orang.

Paling banyak masih berasal dari klaster pesantren, di mana jumlah santri yang terpapar virus corona berjumlah 110 orang.

Sampai saat ini, tim Gugus Tugas masih terus melakukan tracing dan tes swab bagi ratusan kontak erat dari santri yang positif Covid-19.

Hingga saat ini, jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya yang masih dirawat sebanyak 179 orang.

Sedangkan, jumah pasien yang meninggal sebanyak 9 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com