Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalami Sebab Padamnya Api Abadi Mrapen, Ganjar: Kalau Ada Pengeboran Ilegal, Ya Ditindaklah

Kompas.com - 06/10/2020, 11:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerjunkan ahli untuk mencari penyebab padamnya Api Abadi Mrapen di Grobogan, Jawa Tengah.

Termasuk mendalami kemungkinan adanya aktivitas pengeboran di sekitar Api Abadi Mrapen.

Ganjar mengatakan akan bertindak tegas jika terbukti ada pengeboran tak berizin.

"Kalau ada pengeboran ilegal, ya ditindaklah," tutur Ganjar.

Baca juga: Ganjar Sebut Tak Ada Izin Resmi Pengeboran Sekitar Api Abadi Mrapen

Sedang dalami penyebab

Pengelola Api Abadi Mrapen memastikan Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah telah padam, Minggu (3/10/2020).KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO Pengelola Api Abadi Mrapen memastikan Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah telah padam, Minggu (3/10/2020).
Ganjar menunjuk tim dari Dinas ESDM Jateng melakukan pengecekan untuk memastikan mengapa Api Abadi Mrapen bisa padam.

Menurutnya, ada dua indikasi yang sedang diteliti.

Pertama, mengenai habisnya cadangan gas.

Kemungkinan berikutnya, ada kebocoran gas karena aktivitas pengeboran di sekitar lokasi Api Abadi Mrapen.

"Makanya ESDM sekarang sedang bekerja, apakah betul-betul karena cadangan habis atau karena dibor di sebelahnya kemudian gasnya bocor," tutur Gubernur.

Jika terbukti terjadi kebocoran gas, Ganjar meminta lubang ditutup supaya Api Abadi Mrapen kembali menyala.

"Atau kalau tidak bisa ya mungkin ada rekayasa engineering yang bisa dilakukan," kata Ganjar.

Baca juga: Tanda Tanya di Balik Padamnya Api Abadi Mrapen yang Baru Pertama Kali Terjadi

 

Umat Buddha melakuan ritual pengambilan Api Dhamma Tri Suci Waisak 2562 BE 2018 di obyek wisata Api Abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (27/5/2018). Api yang diambil ini akan disemayamkan di Candi Mendut hingga keesokan harinya dibawa ke Candi Borobudur sebagai sarana peribadatan perayaan Waisak.KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO Umat Buddha melakuan ritual pengambilan Api Dhamma Tri Suci Waisak 2562 BE 2018 di obyek wisata Api Abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (27/5/2018). Api yang diambil ini akan disemayamkan di Candi Mendut hingga keesokan harinya dibawa ke Candi Borobudur sebagai sarana peribadatan perayaan Waisak.
Padam total pertama kalinya dalam sejarah

Seperti diberitakan sebelumnya, Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Grobogan, Jawa Tengah padam total untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Pengelola Api Abadi Mrapen David Diyanto mengemukakan, padamnya Api Abadi Mrapen terjadi mulai 25 September 2020.

"Tepat pada tanggal 25 September, Api Abadi Mrapen benar-benar padam. Saat itu kami biarkan dulu selama lima hari, siapa tahu api itu akan berkobar lagi. Namun, ternyata nihil hingga akhirnya kami melaporkan ke pemerintah," kata David, Minggu (3/10/2020).

Kobaran api Mrapen, kata dia, terpantau tak stabil ketika ada pengeboran sumur yang berjarak 150 meter dari lokasi.

Pengeboran itu terjadi pada 12 September 2020.

Saat pengeboran untuk mencari sumber air, air bercampur gas justru keluar. Pengeboran pun dihentikan.

"Sebenarnya warga sekitar juga banyak yang sudah membuat sumur bor untuk mencari sumber air. Namun, yang keluar malah semburan air bercampur gas. Dan terakhir pembuatan sumur di belakang Indomaret juga muncul semburan air bercampur gas. Sejak saat itu Api Abadi Mrapen mulai menyusut hingga menghilang," jelas David.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Riska Farasonalia, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Khairina, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com