Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Honorer Terancam Mutasi ke Pedalaman gara-gara Suami Tak Kembalikan Mobil Dinas Hilux, Ini Ceritanya

Kompas.com - 06/10/2020, 09:49 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Natalia Dessy Wulaningrum (36) kesal karena ia terancam mutasi ke pedalaman gara-gara suaminya tak kembalikan mobil dinas jenis Hilux.

Dessy adalah guru honorer yang sudah mengabdi di SMPN Terpadu Bintuni selama 12 tahun.

Sementara suaminya, Robert Parantean adalah ASN di Pemkab Teluk Bintuni.

Robert sebelumnya menjabat sebagai Kasubag Perencanaan di Dikbudpora Bintuni dan menggunakan kendaraan dinas jenis double cabin dengan nomor polisi DS 52 TB.

Baca juga: Suami Tak Kembalikan Mobil Dinas, Guru Honorer Terancam Dimutasi ke Pedalaman

Kini Robert sudah pindah ke Dinas Perpustkaan dan Kearsipan Daerah. Walaupun sudah pindah, mobil dinas yang sebelumnya dibawa Robett masih belum dikembalikan.

Jika sang suami tak mengembalikan mobil dinas, Dessy terancam dipindahkan ke SD Negeri Kampung Inovina, Distrik Moskona Timur Jauh, Teluk Bintuni.

Untuk menuju ke Kampung Inovina hanya bisa ditempuh lewat jalur udara atau berjalan kaki selama tiga hari.

Baca juga: Korban Meninggal karena Keracunan Asap Genset di Bintuni Bertambah 1 Orang

Unggah ceritanya di Facebook

Ilustrasi media sosial Facebook.SHUTTERSTOCK Ilustrasi media sosial Facebook.
Dessy bercerita ancaman mutasi tersebut berawal dari masalah internal antara Plt Kepala Dinas Kebudayaan, Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) dengan suami Dessy.

Cerita tersebut kemudian ia unggah di akun Facebook pribadinya pada Senin (5/10/2020).

"Saya membaca surat itu dengan saksama, ada nama suami saya di dalam surat itu. Rupanya, bapak Plt Kadisdikbudpora Bintuni, melakukan pemindahan saya karena masalah internal dengan suami saya," kata Dessy dikutip dari unggahannya, Senin.

Ia mempertanyakan kebijakan Dikbudpora tersebut karena menurut Dessy ia selama ini telah bekerja secara profesional.

Baca juga: Perahu yang Angkut 8 Calon Siswa Polri Tenggelam di Teluk Bintuni

Bahkan ia juga mengatakan ada upaya untuk menahan gajinya sebagai guru honorer.

"Saya membaca surat itu dengan saksama, ada nama suami saya di dalam surat itu. Rupanya, bapak Plt Kadisdikbudpora Bintuni, melakukan pemindahan saya karena masalah internal dengan suami saya," kata Dessy dikutip dari unggahannya, Senin (5/10/2020).

"Apa hubungan profesionalitas kerja saya dengan suami saya? Jika saya dimutasi karena hal teknis terkait dunia kependidikan, itu adalah hal yang wajar."

"Namun, jika karena hal yang saya tidak tahu, apakah itu menjadi masuk akal? Bahkan saya mendapat kabar ada upaya penahanan gaji saya sebagai guru honorer," tanyanya.

Baca juga: Kiat Teluk Bintuni Berdayakan Diri dari Malaria

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com