KOMPAS.com- Mahasiswa 19 tahun berinisial KW itu hanya bisa tertunduk lemah.
Lantaran keinginan pribadinya mendapatkan follower TikTok, KW harus berhadapan dengan hukum.
Ia nekat mengedit video masjid bersuara musik keras, men-dubbing hingga seolah ada keramaian, kemudian menggunggahnya ke media sosial.
Video viral itu sempat membuat kegaduhan di tengah masyarakat.
KW pun mengaku, jalan yang ditempuhnya demi mendapatkan follower ini bertentangan dengan impian awalnya.
"Padahal saya tuh tidak punya mimpi seperti ini. Saya paham banget saya bersalah dan menyinggung banyak orang," kata KW di Mapolrestabes Bandung, Senin (5/10/2020).
"Saya punya mimpi dari dulu, saya pengin suatu saat bisa terkenal bukan dengan cara yang seperti ini, tapi dengan cara yang mengharumkan bangsa," lanjut KW.
Baca juga: Polisi Tangkap Mahasiswa yang Edit Video Masjid Memutar Lagu
Ia kemudian mengedit video tersebut.
KW men-dubbing serta menambahkan suara musik keras. Sehingga seolah-olah masjid itu sedang mengadakan acara keramaian.
Tak berhenti di situ, video tersebut kemudian diunggah ke akun media sosial dan viral.
KW mengaku, aksinya dilakukan atas inisiatif pribadi.
"Tidak ada yang menyuruh, sama sekali enggak, hanya iseng," tutur dia.
Setelah videonya menimbulkan keresahan, KW menyadari telah menyinggung banyak orang.
"Saya KW, saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada umat Islam dan kepada Persis, dan kepada semua orang yang tersinggung oleh konten saya tersebut di TikTok kemarin," kata KW lirih.
Baca juga: Mahasiswa Edit Video Masjid di Bandung Setel Musik Kencang, untuk Tambah Follower