Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Cara Unik Mengajarkan Pancasila, Sri Sulistyani Jadi Pembicara di Hari Guru Sedunia 2020

Kompas.com - 05/10/2020, 14:34 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.comSri Sulistyani tak menyangka terpilih berpidato dalam World Teachers’ Day (Hari Guru Sedunia) di Paris pada Senin (5/10/2020).

Kegiatan yang diselenggarakan Unesco itu digelar secara virtual karena pandemi Covid-19.

Perempuan yang akrab disapa Sulis tersebut merupakan guru matematika di SMAN Balung, Jember. Ia telah bertugas sejak 1998.

 

Sulis menceritakan awal mula terpilih untuk berpidato di ajang internasional itu. Hal itu bermula ketika Sulis terpilih sebagai pembicara dalam webinar yang digelar Yayasan Cahaya Guru untuk memeringati Hari Pancasila pada 1 Juni 2020.

Webinar itu mengusung tema penanaman jiwa Pancasila kepada pelajar.

Yayasan Cahaya Guru menilai Sulis cocok menjadi pembicara karena punya cara unik mengajarkan Pancasila kepada muridnya.

Sulis pun menjadi pembicara bersama mantan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif.

Baca juga: Hari Guru Dirayakan Dua Kali Setahun, Ini Beda Hari Guru Sedunia dan Nasional

“Mereka cari narasumber guru yang mempraktikkan pembelajaran nilai-nilai Pancasila di sekolah,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/10/2020).

Belajar Pancasila

Sejak 2018, Sulis punya cara unik mengajarkan Pancasila kepada muridnya. Ia meminta muridnya belajar berbuat baik kepada diri sendiri.

Hal itu bisa dilakukan dengan makan teratur, istirahat cukup, tidak memakai narkoba, dan membahagiakan diri sendiri. 

"Itu dilakukan pada minggu pertama," kata dia.

Tindakan itu dilakukan agar para pelajar terbiasa berbuat baik kepada diri sendiri. Sebab, seseorang harus berbuat baik kepada diri sendiri sebelum bisa berbuat baik kepada orang lain.

Pada minggu kedua, para pelajar diminta berbuat baik kepada keluarga. Mereka diminta membantu orangtua memasak, mencuci piring, menyapu, menyiram tanaman, berterima kasih kepada orangtua, menjaga adik, dan lainnya.

Sedangkan di minggu ketiga, pelajar diminta berbuat baik kepada orang yang dikenal, seperti guru, teman, dan tetangga. Hal itu bisa dilakukan seperti meminjamkan buku, memberi kue, dan lainnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com