Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Sebabkan Lahan Tidur di PTPN VII, Manajemen Lirik Komoditas yang Menjanjikan

Kompas.com - 05/10/2020, 12:39 WIB
Tri Purna Jaya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Sejumlah komoditas agro yang mengalami krisis dan penurunan harga selama masa pandemi menjadi catatan krusial bagi PTPN VII untuk berbenah.

Direktur PTPN VII, Doni P Gandamihardja mengatakan, krisis harga komoditas agro yang melanda seluruh dunia sangat berimbas kepada PTPN VII.

“Harga komoditas agro di pasar internasional selama beberapa tahun terakhir tidak ada pergerakan berarti. Artinya, kami harus eksis dalam posisi harga saat ini. Opsinya adalah perbaikan ke dalam,” kata Doni dalam keterangan persnya, Senin (5/10/2020).

Salah satu yang dihadapi adalah keterlambatan investasi untuk penanaman ulang (replanting), yang akan memperpanjang periode stagnasi produksi, serta lahan yang tidak di-replanting jadi lahan tidur.

Lahan tidur ini hanya akan menambah beban perusahaan serta rawan diserobot oknum. 

Baca juga: 21 Karyawan PTPN V Riau Positif Covid-19, Ini Upaya Memutus Penyebarannya

Misalnya pada aset lahan milik PTPN VII yang berada di tiga provinsi, yakni Lampung, Sumsel, dan Bengkulu dengan luas lahan mencapai 130.000 hektar.

“Namun, karena kelesuan bisnis agro secara global sehingga perusahaan belum bisa investasi replanting, lahan yang saat ini tergarap hanya sekira 80.000 hektar,” kata Doni.

Bagaimana PTPN VII menyiasatinya?

Salah satunya dengan melihat opsi menanam komoditas yang menjanjikan. Misalnya komoditas kelapa sawit dan karet sebagai komoditas utama yang masih cukup menjanjikan.

“Komoditas tebu (gula kristal putih) adalah tanaman semusim yang sangat dinamis dengan demand dan harga yang cukup stabil. Sedangkan teh di Pagaralam masih punya masa depan,” kata Doni.

Dengan demikian, kata Doni, perlambatan kinerja korporasi akibat melemahnya harga komoditas agro pada beberapa tahun lalu akan teratasi dengan perbaikan akselerasi kinerja.

“Pilihan kepada operational excellence karena kita tidak bisa lagi berharap kepada kebaikan yang datang dari eksternal,” kata Doni.

Baca juga: Duduk Perkara Konflik Lahan PTPN II, hingga 170 Petani Sumut Nekat Jalan Kaki ke Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com