Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Peluang di Tengah Pandemi, Penjual Sapi Asal Wonogiri Meraup Omzet Rp 60 Juta Per Bulan

Kompas.com - 05/10/2020, 11:58 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Bisnis penjualan sapi yang dilakukan Teguh Topo (29) asal Desa Ploso, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, melonjak tajam saat pandemi Covid-19.

Hal itu tidak terlepas dari strategi yang dilakukan untuk menggaet para pelanggan selama ini.

Dalam menjalankan bisnisnya, sarjana komputer ini memanfaatkan layanan media sosial seperti Facebook, Instagram, hingga Youtube.

Sehingga pelanggan dapat menghindari kerumunan orang dan mengurangi potensi penularan virus corona saat hendak membeli sapi.

“Orang takut kerumunan akhirnya banyak yang beli di online,” kata Teguh kepada Kompas.com, Jumat (2/10/2020).

Baca juga: Kisah Teguh Topo, Sarjana Komputer Asal Wonogiri Sukses Jualan Sapi via Daring

Meraup omzet puluhan juta rupiah

Ilustrasi uangKOMPAS/HERU SRI KUMORO Ilustrasi uang

Selama pandemi Covid-19 berlangsung, Teguh mengaku bisnis jualan sapi yang dilakukan dapat meraup omset antara Rp 40 juta hingga Rp 60 juta per bulan.

Tingginya penjualan yang dilakukan itu karena segmen pasarnya dianggap semakin terbuka. Tidak hanya peternak, tapi juga ASN hingga perantau.

“Saat ini ada sektor lain seperti pehobi seperti ASN, pejabat, TKI, dan perantau,” katanya.

“Para pehobi itu tidak mungkin membeli sapi ke pasar atau turun langsung ke petani karena kesibukan pekerjaannya. Untuk itu, mereka cari sapi via online,” kata Teguh.

Baca juga: Bantu Kampanye Putra Presiden di Pilkada Solo, Megawati dan Sandiaga Uno Siap Turun Gunung

Dengan kemudahan layanan yang diberikan itu, kata Teguh, para pelanggan cukup melihat sapi yang diinginkan dari channel YouTube atau akun media sosial miliknya.

Setelah dirasa ada yang cocok, pelanggan tinggal mengirimkan tangkapan layar gambar sapi itu ke nomor WhatsApp.

Kemudian, pembeli wajib mentransfer uang muka sebagai tanda jadi minimal 5 persen. Setibanya di lokasi, pembeli baru melakukan pelunasan untuk kekurangannya.

“Omzet sekitar Rp 40 hingga Rp 60 juta,” kata Teguh.

Tawarkan garansi

Ilustrasi sapiKOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi sapi

Tidak hanya kemudahan dalam melakukan transaksi, Teguh juga mengaku memberikan garansi kepada para pelanggan yang ingin membeli sapinya.

Jika sapi yang dibeli ternyata mengalami sakit, ia siap mengembalikan uang yang dibayarkan pelanggannya itu secara penuh.

Alternatif lainnya, Teguh juga siap menanggung perawatan sapi yang sakit tersebut hingga sembuh.

Pasalnya, sapi yang dikirim ke rumah pelanggan tak menutup kemungkinan mengalami stres dalam perjalanan, hingga akhirnya muncul beberapa penyakit dan perlu mendapat perawatan dari dokter hewan.

“Saya berikan garansi sapi itu sampai mapan,” kata Teguh.

Sapi dagangannya itu, kata Teguh, dibeli dari pedagang di Yogyakarta. Dari evaluasi yang dilakukan selama ini, dalam sebulan ia mampu menjual hingga 200 ekor sapi.

Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor : Dony Aprian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com