Dengan kemudahan layanan yang diberikan itu, kata Teguh, para pelanggan cukup melihat sapi yang diinginkan dari channel YouTube atau akun media sosial miliknya.
Setelah dirasa ada yang cocok, pelanggan tinggal mengirimkan tangkapan layar gambar sapi itu ke nomor WhatsApp.
Kemudian, pembeli wajib mentransfer uang muka sebagai tanda jadi minimal 5 persen. Setibanya di lokasi, pembeli baru melakukan pelunasan untuk kekurangannya.
“Omzet sekitar Rp 40 hingga Rp 60 juta,” kata Teguh.
Tidak hanya kemudahan dalam melakukan transaksi, Teguh juga mengaku memberikan garansi kepada para pelanggan yang ingin membeli sapinya.
Jika sapi yang dibeli ternyata mengalami sakit, ia siap mengembalikan uang yang dibayarkan pelanggannya itu secara penuh.
Alternatif lainnya, Teguh juga siap menanggung perawatan sapi yang sakit tersebut hingga sembuh.
Pasalnya, sapi yang dikirim ke rumah pelanggan tak menutup kemungkinan mengalami stres dalam perjalanan, hingga akhirnya muncul beberapa penyakit dan perlu mendapat perawatan dari dokter hewan.
“Saya berikan garansi sapi itu sampai mapan,” kata Teguh.
Sapi dagangannya itu, kata Teguh, dibeli dari pedagang di Yogyakarta. Dari evaluasi yang dilakukan selama ini, dalam sebulan ia mampu menjual hingga 200 ekor sapi.
Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor : Dony Aprian
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan