Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Klaster Pesantren Meluas, Wagub Jabar Minta Doa Para Ulama

Kompas.com - 05/10/2020, 08:40 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta doa para ulama agar penyebaran Covid-19 di pondok pesantren tidak sampai meluas.

Permintaan Uu disampaikan saat menghadiri Haol KH Mujahid Badruzzaman yang pertama di Pondok Pesantren Al Falah Biru di Desa Mekargalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Sabtu (3/10/2020) sore.

"Saya hadir untuk minta doa kiai dan ulama, di sini hadir ratusan kiai dan ulama sepuh dari jamaah tijaniyah dan salafiyah," jelas Uu kepada Kompas.com di sela acara.

Menurut Uu, ikhtiar memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 tidak cukup hanya berlandaskan teori, tetapi juga harus diikuti dengan teologi. Teori adalah ikhtiar duniawi, teologi pun diperlukan sebagai ikhtiar ukhrowi.

Menurut Uu, saat ini memang ada beberapa klaster pesantren yang muncul di Jawa Barat seperti di Kuningan, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.

Baca juga: 86 Orang di Pesantren Besar di Kabupaten Tasikmalaya Positif Corona

 

Penyebaran Covid di pesantren pun dipandang Uu begitu cepat mengingat santri yang jumlahnya banyak dan ruangan yang ada kecil, sehingga aktivitas harian santri rawan akan penyebaran Covid-19.

Uu memastikan, pondok pesantren bisa tetap melaksanakan aktivitasnya seperti biasa, kecuali tiga pesantren yang santrinya sempat terpapar Covid-19.

Namun, Uu meminta agar para pimpinan pondok pesantren untuk bisa terus mengingatkan para santri dan ustaz tetap melaksanakan protokol kesehatan.

"Tidak (tidak ada penghentian), tapi saya memohon kepada para pimpinan pondok pesantren agar terus mengingatkan protokol kesehatan pada para santri dan ustadnya," kata Uu.

Selain itu, Uu juga meminta agar para pengelola pondok pesantren tidak mentutup-tutupi jika ada santrinya yang positif Covid-19.

Uu mengaku, dirinya telah mendengar keluhan dari salah satu pimpinan pondok pesantren tentang sulitnya menerapkan protokol kesehatan di lingkungan pesantren, terutama dalam hal menjaga jarak dan asal santri yang dari berbagai daerah, termasuk daerah zona merah.

Namun, Uu melihat, klaster pesantren di Jawa Barat jika dilihat dari banyaknya jumlah pesantren yang mencapai 12.000 dan jumlah santri 3 juta orang, jumlah kasus Covid masih terbilang kecil karena hanya tiga pesantren yang terpapar.

"Alhamdulillahnya, pesantren-pesantren yang ada di zona merah tidak ada yang kena," katanya.

Baca juga: Wagub Jabar Ditolak Masuk Pesantren Saat Bawa Tim Pemeriksa Covid-19

Pemprov Jabar, menurut Uu, akan membantu pondok pesantren dengan membagikan masker serta hand sanitizer untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com