Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2020, 20:08 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Keluarga Amir, pemuda yang menjadi korban pembunuhan di Desa Tuapukan, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), memblokade jalan protokol Trans Timor.

Mereka memblokade jalan yang menghubungkan antara Kupang dengan sejumlah Kabupaten hingga Negara Timor Leste, untuk menuntut agar pembunuh Amir segera ditangkap.

"Betul tadi warga sempat memblokade jalan. Namun setelah ratusan anggota turun dan berbicara dengan warga, akhirnya jalan dibuka kembali," ungkap Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Johannes Bangun, kepada Kompas.com, Minggu (4/10/2020) malam.

Baca juga: Polisi Tangkap Terduga Pembunuh yang Picu Pembakaran 7 Rumah di Kupang

Akibat blokade ruas jalan negara itu, membuat jalan menjadi macet. Pengguna jalan pun terpaksa mencari beberapa jalan alternatif.

Warga memblokade jalan dengan cara memalang jalan dengan menggunakan batang pohon dan batu berukuran besar.

"Setelah polisi turun dan berdialog dengan warga, akhirnya akses jalan itu kembali dibuka,"ujar Johannes.

Situasi saat ini, lanjut Johannes, sudah dapat dikendalikan.

"Ada satu orang korban meninggal dunia dan satu pelaku sudah diamankan beserta dua orang saksi ke Polda NTT. Tujuh rumah warga yang terbakar," kata Johannes.

Baca juga: 7 Rumah Dibakar Massa di Kupang Timur, Berawal Penemuan Jasad Pria di Lahan Kosong

Sebelumnya diberitakan, sebanyak tujuh unit rumah warga di Desa Tuapukan, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terbakar dan dirusak warga setempat, Minggu (4/10/2020) siang.

Pembakaran itu berawal dari penemuan sesosok mayat yang diduga jadi korban pembunuhan, tergeletak di lahan kosong dekat permukiman warga.

Rumah warga yang dibakar dan dirusak tersebut, setelah keluarga korban dari mayat yang diketahui bernama Amir, marah dan melakukan aksi balas dendam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com