“Sekarang enggak ada uang untuk menyelesaikan. Sekarang nganggur, “ ucapnya.
Bangunan rumah bagian depan yang terbuat dari kayu jati milik Giman bahkan saat ini terendam air ketika hujan mengguyur.
Giman bersama anak semata wayangnya terpaksa menumpang tidur di rumah ibunya yang berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya.
“Iya kalau hujan banjir karena air mengumpul di bangunan rumah depan karena bagian belakang sudah tinggi,” ucapnya.
Desain rumah miliknya yang sempat viral tersebut merupakan hasil pemikiran Giman sendiri, Meski hanya lulusan SD, Giman pernah mengerjakan desain perumahan saat bekerja di Jakarta.
Dia mengaku pulang ke Ngawi karena pandemi Covid-19 yang membuatnya tak lagi bisa bekerja sebagai pedagang kopi keliling.
“Kemarin masih ada uang makanya mau menyelesaikan rumah yang sudah setahun lebih saya bangun,” katanya.
Karena anggaran yang minim membuat Giman kesulitan menemukan pemborong yang mau menyelesaikan rumahnya.
Meski tak pernah berharap, dia mengaku akan senang jika ada yang membantu membiayai menyelesaikan rumahnya.” Saya tidak berharap, tapi untuk hidup saja susah karena sudah tidak kerja,” ujarnya.