Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kepala Kejari Jember Sembuh dari Covid-19

Kompas.com - 04/10/2020, 12:02 WIB
Bagus Supriadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Kepala Kejaksaan Negeri Jember Prima Idwan Mariza dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Prima akan kembali bekerja di Kantor Kejari Jember, Jawa Timur, pada Senin (5/10/2020).

Tidak ada persiapan khusus, namun dirinya akan memperketat protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Baca juga: Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh Meninggal akibat Covid-19

Sebelumnya, Prima dinyatakan positif Covid-19 pada 16 September 2020 lalu. Setelah itu, dia melakukan isolasi mandiri selama setengah bulan.

Prima bersedia menceritakan pengalamannya bisa bangkit dan sembuh dari Covid-19.

Dia berharap, warga bisa belajar dari pengalamannya untuk melawan penyakit yang menular ini.

“Saya lakukan untuk berbagi ilmu bagi kita semua, belajar melawan ganasnya virus Covid-19,” kata Prima kepada Kompas.com, Minggu (4/10/2020).

Baca juga: Banjir di Ambon, Rumah Warga Terseret hingga 10 Meter

Dia menjelaskan, pada 15 September 2020 lalu, dirinya melakukan rapid test dengan hasil reaktif. Namun petugas Labkesda Kabupaten Jember belum yakin dengan hasil tersebut, karena hasilnya masih terlihat samar.

Kemudian, sehari setelahnya dilakukan pengambilan sampel darah kembali dengan hasil reaktif.

“Untuk itu saya langsung memutuskan melakukan isolasi mandiri di rumah jabatan,” tutur Prima.

Setelah itu, Prima melakukan tes swab dan meminta seluruh pegawai untuk dilakukan rapid test. Pegawai yang reaktif juga langsung diminta untuk tes swab.

“Dari 66 pegawai, 9 orang dinyatakan reaktif,” ujar dia.

Status pasien membuat tidak nyaman

Prima termasuk dalam status orang tanpa gejala (OTG). Dia tidak merasakan demam, tidak muncul batuk dan sesak napas, serta tidak mengalami tanda-tanda umum lainnya.

“Saya dikategorikan sebagai pasien Covid-19 asimtomatik atau biasa disebut orang tanpa gejala,” kata Prima.

Meski dalam kondisi baik, kondisi ini membuat perasaannya tidak nyaman.

Sebab, orang yang tidak paham dengan Covid-19 kerap memunculkan stigma negatif.

Namun perasaan tidak nyaman itu dilawan dengan mempelajari lebih serius tentang Covid-19.

Dari beberapa referensi yang dipelajari dari berbagai sumber, dia mendapatkan 3 faktor yang berperan terjadi penularan Covid-19.

Pertama, karena manusia itu sendiri. Kedua, karena kuman dan yang ketiga karena lingkungan.

Dia menilai, penularan Covid-19 dipengaruhi tiga faktor yang saling berkaitan itu.

“Bila virusnya banyak dan ganas, dapat menimbulkan gejala-gejala penyakit,” kata Prima.

Selain itu, menurut Prima, keadaan dipengaruhi oleh imunitas tubuh seseorang, serta faktor lingkungan.

Untuk itu, semua harus menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.

Dukungan dari orang-orang terdekat

Prima juga berupaya agar bisa sembuh dengan mendekatkan diri kepada Pencipta.

Prima mulai dengan rajin beribadah, shalat, membaca ayat suci Al Quran, terutama surat Al Insyiroh.

“Yang tak kalah penting adalah perhatian dan atensi yang tiada henti dari orang-orang yang peduli,” ucap dia.

Mulai dari keluarga terdekat, teman dan kerabat memberikan semangat tang tidak henti.

Menurut Prima, kepedulian itu cukup seperti menelepon untuk menayakan kabar.

Kemudian mengirimkan obat-obatan dalam bentuk herbal.

Selain itu, orang-orang terdekatnya mengirimkan makanan dan buah-buahan yang sangat diperlukan agar badan menjadi bugar.

“Olah raga yang teratur juga penting,” kata Prima.

Selain bekerja mandiri di rumah, dia juga melakukan berbagai kegiatan positif seperti membaca buku, menonton film dan mendengarkan musik.

Tujuannya agar menimbulkan rasa senang.

“Karena faktor utama untuk sembuh adalah motivasi dari dalam diri sendiri ,yakin semua berlalu, yakin akan sembuh,” kata dia.

Prima menyadari kesembuhannya merupakan pemberikan dari Yang Maha Kuasa.

Dukungan dari keluarga dan teman-temannya juga sangat berperan untuk terus semangat agar bisa sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com