Tahun lalu, tepatnya pada Senin (10/9/2018) pagi, warga Kota Semarang, Jawa Tengah dan sekitarnya dihebohkan dengan kemunculan awan berbntuk spiral.
Awan berbentuk spiral itu, menurut Kepala Stasiun Klimatologi Klas I BMKG Kota Semarang Tuban Wiyoso, disebut awan lenticuralis.
Awan yang kebetulan berbentuk spiral terbentuk dari angin berkecepatan tinggi yang menabrak gunung. Angin kemudian berbelok hingga membentuk spiral.
"Kebetulan ada awan, sehingga berbentuk spiral yang mengikuti angin," ujar Tuban, Senin (10/9/2018).
Baca juga: Awan Unik Muncul di Langit Semarang, Ini Penjelasan BMKG
Pada hari Kamis (3/10/2019), warga di lereng Gunung Lawu, Magetan, Jawa Timur, dihebohkan dengan fenomena awan unik di atas puncak Gunung Lawu.
Awan tersebut melingkar di atas puncak dan membentuk seperti topi di atas puncak.
“Sejak pukul setengah enam saya lihat tadi Gunung Lawu bertopi. Bagus sekali, enggak biasanya,” ujar Lasmoro, warga KPR Terung Permai, Magetan
Kamis (3/10).
Baca juga: Cantiknya Gunung Lawu Pagi Ini, Puncaknya Tampak Bertopi
Saat itu, mendiang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, fenomena itu terjadi lantaran tertutup awan jenis lentikularis atau altocumulus lenticularis.
Awan tersebut terbentuk karena pusaran angin di puncak.
(Penulis: Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami, Kontributor Semarang, Nazar Nurdin, Kontributor Magetan, Sukoco, Kontributor Serang, Rasyid Ridho, | Editor: Khairina, Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.