KOMPAS.com- Pagi buta itu, bunyi dayung beradu dengan air laut memecah kesunyian.
Di atas perahu tradisional (ketinting), Sulkifli, anak nelayan dari Kabupaten Maros, mengarungi luasnya lautan.
Demi sebuah asa, Sulkifli rela mengayuh perahunya sejauh 17 kilometer.
Ia mengejar mimpi menjadi seorang tentara.
Baca juga: Demi Cita-cita Jadi Prajurit TNI, Pemuda ini Kayuh Perahu Sejauh 17 Km
Keinginannya semakin menguat ketika ia duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Lebih-lebih di kampung tempat Sulkifli tinggal, belum ada satu pun orang yang menjadi TNI AL.
"Saya bercita-cita untuk menjadi prajurit TNI AL karena ingin mengabdi kepada negara melalui laut," kata pemuda 18 tahun itu.
"Dan juga untuk membanggakan kedua orangtua di kampung, yang kebetulan di kampung saya ini belum ada yang menjadi seorang prajurit TNI AL," lanjut Sulkifli dengan mata berbinar.
Baca juga: Pakai GPS, Sulkifli Kayuh Perahu Sejauh 17 Km untuk Daftar Jadi Anggota TNI AL, Ini Kisahnya
Tinggal di desa terpencil di Kabupaten Maros, tak menyurutkan langkah Sulkifli menggapai asa.
Sulkifli pun teguh mengikuti tes seleksi TNI AL yang digelar di Kota Makassar.
Namun ia tak sampai hati merepotkan orangtuanya yang seorang nelayan, jika harus menempuh perjalanan darat.
Satu-satunya cara, Sulkifli harus membelah lautan sejauh 17 kilometer dari Maros menuju lokasi tes.
Ditemani perahu ketinting, Sulkifli berupaya menggapai cita-citanya.
"Naik perahu start setengah 5 subuh tiba pas jam 6. Kira-kira satu jam setengah. Pakai GPS saja ke sana," kata dia.
Baca juga: Mata Berkaca-kaca Menahan Tangis, Kasat Sabhara Blitar: Istriku, Kita Masih Bisa Makan dengan Garam
Sulkifli telah melalui sejumlah tes. Tinggal beberapa langkah lagi, pemuda itu meraih mimpinya.
Terakhir dia dinyatakan lulus dalam tahap tes kesehatan.
Kini, Sulkifli harus bersaing dengan 300 calon prajurit lain.
"Semoga perjuangan ini tidak sia-sia. Sampai dinyatakan lulus semua tahapan. Sekarang sisa 300 orang. Banyak yang jatuh di tes kesehatan," kata Sulkifli.
Baca juga: Tanda Tanya di Balik Padamnya Api Abadi Mrapen yang Baru Pertama Kali Terjadi
Kerja keras Sulkifli mendayung setiap pagi buta menuju lokasi tes rupanya mendapatkan perhatian dari Panitia Daerah Makassar.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal VI Kapten Laut (KH) Suparman Sulo berharap, keberadaan Sulkifli, pemuda dari desa terpencil itu menginspirasi.
Dia ingin, perjuangan Sulkifli bisa menjadi motivasi pemuda lainnya demi mewujudkan cita-cita.
Sulkifli menunjukkan, asa harus diraih dengan kerja keras dan perjuangan.
"Semoga apa yang dilakukan Sulkifli ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi anak bangsa yang lain mengejar cita-citanya," kata Suparman.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Makassar, Himawan | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.