Pada tahun 1996, Api Abadi Mrapen pernah meredup namun belum pernah padam total seperti sekarang.
"Api padam total baru terjadi kali ini. Di tahun 1990-an atau kalau tidak salah ingat di tahun 1996, Api Abadi Mrapen pernah berkurang Intensitas debit gasnya, tapi tidak sampai membuat padam," ujar Sinung.
Pada saat itu, dilakukan pengeboran hingga 20 meter agar gas kembali keluar.
"Setelah dibor ternyata keluar gasnya, intensitas nyala api kembali berkobar. Di tahun itu tidak sampai padam, padam total baru terjadi kali ini," jelas Sinung.
Sementara padamnya Api Abadi Mrapen kali ini diduga juga terjadi karena masalah asupan gas.
"Adapun dari pengecekan awal itu memang apinya padam karena tidak ada suplai gasnya. Laporan yang kami terima," ujar Sinung.
Baca juga: Dari Mrapen, Api Pembukaan ASG 2019 Berasal
Sinung meyakini Api Abadi Mrapen bisa kembali menyala dengan cara mencari sumber gas baru.
Pejabat sementara (Pjs) Bupati Grobogan, Haerudin, mengatakan akan mempercepat kajian teknis supaya Api Abadi Mrapen kembali menyala.
"Tadi saya sudah ke sana meninjau lokasi. Yang paling logis yakni mencari sumber gas baru yang kemudian nanti disalurkan ke titik lokasi Api Abadi Mrapen. Tapi itu teknis banget, perlu kajian dan perhitungan yang matang," kata Haerudin.
Baca juga: Kisah Sejarah Api Abadi Mrapen yang Dipakai untuk Asian Games