Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

66 Rumah Warga di Demak Rusak Diterjang Angin Puting Beliung

Kompas.com - 02/10/2020, 20:37 WIB
Ari Widodo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com – Puluhan rumah di Kabupaten Demak Jawa Tengah, rusak diterjang angin puting beliuang, Kamis (1/10/2020) malam.

Peristiwa tersebut mengakibatkan sedikitnya 66 rumah di Dukuh Bandung Kidul dan Kunir Kidul rusak pada bagian atap.

Di Dukuh Bandung Kidul, angin puting beliung menyapu 18 rumah warga, sedangkan di Kunir Kidul sebanyak 48 rumah.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, hanya genteng dan asbes rumah saja yang rusak tersapu angin,” kata Kepala Desa Kunir M Romli kepada Kompas.com, Jumat (2/10/2020).

Baca juga: 47 Rumah Rusak akibat Angin Puting Beliung di Lombok Barat

Saat peristiwa berlangsung, kata Romli, mayoritas warga sedang menunaikan ibadah shalat maghrib di masjid dan mushala.

“Kejadiannya sekitar 30 menit. Warga yang saat itu di rumah ya histeris karena rumahnya diterjang angin kencang, “ ujar Romli.

Aparat desa bersama warga melakukan kerja bakti membersihkan puing-puing genteng dan asbes yang berserakan usai diterjang angin puting beliung.

“Ada yang genteng rumahnya hilang 500 buah, 800 buah, ada juga yang sampai seribu, buah. Total genteng yang rusak dan hilang ada 8.592 buah, asbesnya 32 lembar,” ungkap Romli.

Baca juga: Angin Puting Beliung Hantam Empat Kampung di Aceh Tengah, 30 Rumah Rusak

Menurut dia, kejadian yang sama juga pernah melanda Desa Kunir pada tahun 2019 lalu.

Saat itu, kata Romli, angin puting beliung menerjang delapan dukuh.

“Lebih parah tahun kemarin, kejadiannya juga awal bulan Oktober,” tutup Romli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com