Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Batik dan Sulam Karawo di Tangan Perajin Gorontalo

Kompas.com - 02/10/2020, 19:15 WIB
Rosyid A Azhar ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com - Sejak lama sejumlah perajin sulaman karawo di Gorontalo menggunakan kain batik sebagai bahan.

Kombinasi karawo dan batik ini menghasilkan busana yang unik. Bahkan baju batik yang sudah siap pakai pun dapat disulam sesuai motif yang diinginkan.

Sulaman karawo merupakan kerajinan sulam yang rumit.

Prosesnya memakan waktu yang lama dan membutuhkan ketelitian dan kesabaran tinggi.

Baca juga: Siasati Masa Sulit, Guru Seni Ajak Warga Buat Usaha Kerajinan Batik

Sulaman ini biasa dilakukan kaum wanita seusai melaksanakan tugas rumah tangga.

Pada awalnya sulaman karawo ditekuni oleh wanita bangsawan pada 1917.

Perkirakan kerajinan ini merupakan adaptasi dari kerajinan kristik yang lazim dilakukan oleh wanita Belanda pada masanya.

"Sulaman karawo di kain batik merupakan kreasi para perajin dalam membuat keragaman produk khas Gorontalo," kata Arfa Hamid, pemilik usaha sulaman karawo di Ipilo, Kota Gorontalo, Jumat (2/10/20202).

Sulaman karawo menjadi urat nadi perekonomian ribuan orang di Gorontalo, mulai dari desainer, pengiris serat, penyulam hingga pelaku mata rantai perdagangannya.KOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR Sulaman karawo menjadi urat nadi perekonomian ribuan orang di Gorontalo, mulai dari desainer, pengiris serat, penyulam hingga pelaku mata rantai perdagangannya.

Arfa menjelaskan awalnya sulaman Gorontalo ini hanya dilakukan pada kain polos, terutama pada baju koko, sprei atau kebaya.

Namun seiring perkembangan kain dan busana, sulaman ini kemudian tampil pada baju formal, seragam, hingga gaun malam, termasuk pada kain batik.

Hampir semua kain dapat disulam, termasuk kain sutra yang dikenal halus.

Baca juga: Wapres: Batik Merupakan Refleksi Keberagaman Budaya Indonesia

Jemari kaum wanita Gorontalo yang penuh ketelitian dan kesabaran akan mencabut serat kain helai demi helai.

"Pekerjaan tersulit adalah mencabut serat kain, tidak semua orang bisa melakukan. Jika ada yang nekat tanpa keahlian, kain akan rusak," tutur Arfa Hamid.

Menurutnya sulaman karawo merupakan kerajinan kain yang sangat sulit.

Awalnya terlihat seperti merusak kain karena serat-seratnya dicabuti hingga membentuk pola seperti strimin, pola ini yang kemudian menjadi media sulam.

Seorang wanita Gorontalo dengan teliti melakukan penyulaman pada setelah serat kain dilepas. Teknik sulam karawo ini membutuhkan ketelitian dan kesabaranKOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR Seorang wanita Gorontalo dengan teliti melakukan penyulaman pada setelah serat kain dilepas. Teknik sulam karawo ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran
Pada adaptasi awal, media sulam pada kain batik ini dilakukan perajin dengan mengambil kain atau baju batik.

Pada sebuah riset yang dilakukan oleh Mursidahwaty Lagau, seorang peneliti dari Jurusan Desain dan Seni Rupa Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo (UNG), proses penyulaman dapat dilakukan secara bersamaan dengan proses pembatikan.

Tidak tanggung-tanggung, wanita ini berani menggabungkan tga teknik sekaligus, teknik sulam karawo, airbrush dan batik.

Hasilnya adalah produk-produk kreatif yang tampil lebih memikat, keluar dari kebiasaan dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Baca juga: Mengenal Keunikan Batik Banten, Ragam Motif Istimewa Warisan Kesultanan

Desain dan motif yang ditawarkan juga lebih spesifik, seperti tema satwa endemik Sulawesi yang disajikan dalam lukisan batik burung maleo (Macrocephalon maleo), pahangga (gula merah), hiu paus (Rhincodon typus), cincin pusaka kerajaan Gorontalo-Limboto.

Tema-tema lokal ini merupakan ikonik Gorontalo dalam memasarkan pariwisata yang berkelanjutan.

“Melalui produk ini semoga masyarakat semakin cinta dan bangga dengan buatan sendiri,” ujar Mursidahwaty Lagau.

Sulaman karawo menjadi urat nadi perrkonomian ribuan orang di Gorontalo, mulai dari desainer, pengiris serat, penyulam hingga pelaku mata rantai perdagangannya.KOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR Sulaman karawo menjadi urat nadi perrkonomian ribuan orang di Gorontalo, mulai dari desainer, pengiris serat, penyulam hingga pelaku mata rantai perdagangannya.

Lain lagi dengan Briskawati Hudji, wanita muda yang merintis usaha tas karawo ini menyajikan produknya melalui tren mode dan pemikiran kaum milenial.

Baca juga: Puan: Batik Kekayaan Bangsa, Harus Kita Banggakan

Dia ketat dalam menjaga kualitas produknya hingga pelanggannya harus mengantre berbulan-bulan untuk mendapatkan tas karawo yang cantik.

"Batik yang indah telah lama menjadi identitas busana Indonesia, dan sulaman karawo menyempurnakannya,"  kata Briskawati Hudji,

Kehadiran batik dan karawo menjadikan dunia adibusana dan produk turunannya di Indonesia semakin semarak dan saling mengisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com