Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Terjunkan Ahli Geologi Teliti Penyebab Padamnya Api Abadi Mrapen

Kompas.com - 02/10/2020, 18:47 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta kepada Dinas ESDM Jateng mengecek sekaligus penanganan terkait penyebab padamnya Api Abadi Mrapen.

Sebelumnya, api abadi yang terletak di Desa Manggarma, Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan dikabarkan padam sejak tanggal 25 September lalu.

"Saya minta ESDM untuk ngecek, apakah ada sesuatu. Apakah karena cadangan sumber daya yang ada di dalamnya habis, atau karena pengaruh eksploitasi dari kanan kirinya. Kita lagi minta dilakukan pengecekan," kata Ganjar, Jumat (2/10/2020).

Baca juga: Ganjar Usul Peserta Pilkada 2020 Berkampanye Lewat Media Massa

Dia menduga matinya api abadi Mrapen bisa disebabkan karena faktor alam berakibat sumber gas yang ada di dalamnya habis.

Selain itu, kemungkinan lain seperti adanya gangguan dan eksplotasi wilayah yang ada di sekitarnya.

"Mungkin ada gangguan kiri kanannya. Bisa jadi ternyata di sebelahnya ada orang yang melakukan tindakan yang mengganggu. Umpama, ada orang menggali di sini, kemudian gasnya bocor ke lubang yang digali itu. Saya minta tim mengecek dan menyelidiki sekaligus melakukan penelitian," tegasnya.

Baca juga: Bertemu Ganjar, Moeldoko: Jangan Semua Kematian Selalu karena Covid-19

Karena itu, Ganjar menerjunkan tim melakukan penelitian untuk mengetahui penyebab padamnya api abadi Mrapen.

"Saya minta ahli-ahli Geolog ini untuk melakukan tindakan. Tapi sekarang sedang kita cek, saya minta dilapori perkembangannya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com