Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hairos Water Park, Ratusan Warga Deli Serdang Pesta Kolam Renang Saat Pandemi, Ini Faktanya

Kompas.com - 02/10/2020, 17:51 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam kerumunan orang menggunakan pelampung sedang berpesta di sebuah kolam renang, viral di media sosial.

Video tersebut direkam di tempat wisata air Hairos Water Park di Desa Namu Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang pada Senin (28/9/2020) lalu.

Setelah video tersebut viral, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan dan tim Gugus Tugas Kabupaten Deli Serdang menutup tempat wisata air tersebut.

Baca juga: Pesta Kolam di Hairos Water Park Deli Serdang Dikhawatirkan Jadi Klaster Covid-19 Baru

Spanduk penutupan dipasang di pintu gerbang masuk Hairos Water Park pada Jumat (2/10/2020).

Spanduk tersebut bertuliskan “Ditutup!!! Tempat ini Dalam Pengawasan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara”.

Wakil Ketua Operasi Satgas Covid-19 Sumatera Utara, Kol. Inf. Azhar Mulyadi mengatakan kapsitas kolam renang tersebut hanya 400 orang.

Baca juga: Video Viral Pesta Kolam di Hairos Water Park, Pengunjung Membeludak karena Ada Promo

Namun kenyataannya, ada 750 orang yang masuk ke dalam kolam renang.

Karena itu ia menyayangkan pelaku usaha yang tidak menepati atau mengingatkan warga untuk mematuhi protokol kesehata.

Ia juga menegaskan jika ada pihak lain yang melakukan hal yang sama akan ditindak tegas.

“Kami akan tegas, tegas, akan menutup mulai hari ini. Sama-sama kita bekerja sama untuk mencegah berkembangnya Covid-19 di Provinsi Sumut khusunya Kota Medan, Deli Serdang, Binjai. Ini saya tekankan, berharap para pelaku usaha tidak mengulangi seperti hal ini lagi. Ini penekanan keras dari saya,” katanya.

Baca juga: Video Viral Pesta Kolam Renang Saat Pandemi, Hairos Water Park Deli Serdang Ditutup

“Dan malah membuat satu pandemi atau klaster baru di Sumut khususnya Medan,” katanya di lokasi, Jumat.

Mengenai berapa lama Hairos Water Park akan ditutup, Azhar mengatakan akan melihat perkembangannya. Penutupan bisa dilakukan selama seminggu atau bisa pula sebulan.

Apabila tidak berubah, pihaknya akan menutupnya secara total sesuai dengan petunjuk dari Gubernur Sumatera Utara.

“Untuk mengantisipasi supaya pelaku usaha yang lain tidak ada ikut-ikutan karena kita tahu ini sangat berbahaya sekali,” katanya.

Baca juga: Fakta Wanita di Deli Serdang Bakar Bendera Merah Putih untuk Cari Perhatian Dunia

Tak miliki rekomendasi

Ilustrasi kolam renang.Shutterstock Ilustrasi kolam renang.
Sementara itu Camat Pancur Batu Sandra Dewi Situmorang mengatakan pihaknya sempat memanggil pengelola tempat usaha pada 4 September 2020 lalu di rumah dinas camat.

Berdasarkan pantauannya, hampir semua tempat usaha di Pancur Batu sudah buka saat pandemi.

Ia menyebut banyaknya wisatawan yang datang ke tempat wisata tersebut karena ada promo.

Baca juga: Mayat Terbakar di Sebuah Gubuk Gemparkan Warga Deli Serdang

Ia juga menjelaskan jika pesta kolam renang yang viral di media sosial tersebut tidak memiliki izin dan surat rekomendasi dari pihak kecamatan.

“Memang tempat ini selama ini tidak seramai kemarin. Ada kegiatan promo, di situ dia melebihi kapasitas,” katanya.

“Sehingga, kami dari pemerintah kecamatan cukup kaget dengan adanya viralnya pesta kolam di sini. Kalau di tempat lain yang sudah panggil, sudah pastikan agar pantau jumlahnya,” kata Sandra.

Baca juga: Video Viral Penemuan Jenazah Perempuan dengan Luka Sayat di Deli Serdang

Diskon tiket masuk 50 persen

Wakil Ketua Operasi Satgas Covid-19 Kol. Inf. Azhar Mulyadi (kanan) berbicara dengan General Manager Hairos Indah atau Hairos Water Park saat penutupan tempat wahana air tersebut sebagai buntut viralnya video kerumunan di kolam renang saat pesta kolam beberapa hari lalu di tempat tersebut.KOMPAS.COM/DEWANTORO Wakil Ketua Operasi Satgas Covid-19 Kol. Inf. Azhar Mulyadi (kanan) berbicara dengan General Manager Hairos Indah atau Hairos Water Park saat penutupan tempat wahana air tersebut sebagai buntut viralnya video kerumunan di kolam renang saat pesta kolam beberapa hari lalu di tempat tersebut.
Sementara itu, General Manager Hairos Water Park Edi Syahputra saat dihubungi Kompas.com enggan diwawancara.

Edi mengaku sedang banyak yang harus diurusnya dan harus diselesaikannya satu persatu.

“Mohon maaf ya. Jangan dulu wawancara saya ya. Saya lagi pusing tujuh keliling ini. Maaf ya. No comment lah sekarang ini ya. Maaf ya,” katanya.

Baca juga: Berkas Perkara Konser Dangdut di Tegal Diperiksa 3 Jaksa

Namun dilansir dari Tribun-Medan.com pada Rabu (30/9/2020) Edy sempat meminta maaf karena telah lalai tidak menerapkan protokol kesehatan.

"Video tersebut benar adanya, itu terjadi di hari Senin kemarin. Kami juga tidak menyangka pengunjung yang datang sebanyak itu"

"Untuk itu kami dari pihak manajemen meminta maaf atas kelalaian ini dan akan kita perbaiki ke depan," ujar Edy Syahputra, General Manager Hairos Waterpark, Rabu.

Baca juga: Berkas Perkara Konser Dangdut di Tegal Sudah Dilimpahkan ke Kejati Jateng

Ia mengatakan jumlah pengunjung Hairos melonjak setelah pihak pengelola mengeluarkan diskon pemotongan harga tiket masuk.

Diskon 50 persen berlaku selama sebulan sejak 14 September hingga 16 Oktober 2020.

Diskon tersebut dilakukan karena jumlah pengunjung menurun dratis hingga 70 persen selama pandemi.

Mereka juga sempat menutup tempat wisata selama empat bulan dan baru dibuka kembali pada 5 Juli 2020 lalu.

Baca juga: Jalani Swab Usai Gelar Konser Dangdut, Wakil Ketua DPRD Tegal Negatif Covid-19

"Kami sempat tutup selama empat bulan, kemudian buka pada tanggal 5 Juli lalu. Pengunjung menurun drastis hingga 70 persen."

"Sebagai inovasi kami buatlah diskon potongan harga 50 persen untuk menarik pengunjung, rupanya kami tidak tahu akan seramai kemarin yang datang," katanya.

Setelah pemberlakuan diskon, jumlah pengunjung semakin meningkat bahkan di luar akhir pekan. Per hari, jumlah pengunjung bisa mencapai 1.000 orang.

Setelah video tersebut viral, pihak Hairos membatasi jumlah pengunung hanya 700 per hari dan disebar di semua wahan.

Baca juga: Buntut Konser Dangdut, Pemkot Tegal Larang Hiburan dan Batasi Tamu Hajatan

"Per hari ini kita mulai berlakukan pembatasan pengunjung yakni 700 orang per hari nya. Dan para pengunjung itu kita sebar di semua wahana tidak terfokus hanya satu wahana saja," tuturnya.

Pihaknya juga meniadakan hiburan atau live music untuk mengurangi penumpukan pengunjung.

"Kita juga meniadakan live music atau entertainment lainnya yang bisa menyebabkan penumpukan pengunjung. Ini akan kita kontrol terus, kita juga menyesal atas kejadian kemarin," katanya.

Namun sejak Jumat (2/9/2020) Hairos ditutup oleh petugas.

Pemasangan spanduk tersebut menjadi perhatian warga sekitar dan mengakibatkan kemacetan di sekitar Hairos.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor: Aprillia Ika), tribun-medan.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com