Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Menangis Saat Diperiksa, Psikolog Nyatakan Pelaku Vandalisme Mushala Alami Depresi, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 02/10/2020, 16:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Psikolog menyatakan Satrio Katon Nugroho (18) pelaku vandalisme mushala di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dalan kondisi depresi sehingga ia sulit mengendalikan emosi.

Hal tersebut dijelaskan Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indardi. Walaupun dinyatakan depresi, Ade mengatakan polisi akan tetap melanjutkan penyelidikan.

"Pemeriksaan psikologi pelaku dinyatakan depresi, tapi proses penyidikan akan kita lakukan," kata Ade kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (2/10/2020).

Sementara itu, saat dihadirkan di Mapolresta Tangerang pada Rabu (30/9/2020), Satria tampak menangis sesenggukan. Bahkan ia sempat ditenangkan oleh Wakapolresta Tangerang AKBP Dedy Tabrani.

Baca juga: Pelaku yang Mencoret Dinding Mushala Mengalami Depresi, Ini Tanggapan Polisi

Sulit tidur sejak masih SMP

Ade mengatakan sudah meminta penjelasan dari orangtua Satria. Dari penjelasan orangtuanya, sejak kelas III SMP Satria sering mengeluh sulit tidur.

Hal tersebut memicu dorongan untuk melakukan kekerasan dan perkelahian.

Untuk mengobati kejiwaan anaknya, orangtua Satria sudah melakukan usaha mulai dari hipnoterapi, rukiyah, hingga pendekatan denga ibadah.

Selain itu Satrio juga dilarang keluar jika tidak didampingi orangtuanya.

Baca juga: Dihadirkan Saat Konferensi Pers, Pelaku Vandalisme Mushala Menangis Sesenggukan

"Apa yang dilakukan (vandalisme mushala) merupakan pelampiasan kekesalan terhadap orang-orang di sekitar yang mengucilkan, menghindarinya," kata Ade.

Satria yang berstatus sebagai mahasiswa semester I di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Ia dijerat dengan Pasal 156 KUHP dan atau 156 (a) KUHP.

Pasal tersebut disangkakan karena pelaku dianggap melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan permusuhan ataupun penodaan terhadap agama sehingga dapat menimbulkan perasaan permusuhan kebencian atau penghinaan terhadap suatu golongan ataupun beberapa golongan.

Baca juga: Bupati Kecam Aksi Vandalisme Mushala di Tangerang, MUI Minta Polisi Usut Tuntas

Polisi mengamankan sejumlah alat bukti antara lain piloks warna hitam, lakban, sarung gunting, korek, dan Al Quran yang dicoret-coret piloks dan disobek oleh pelaku.

Aksi vandalisme tersebut dilakukan seorang diri oleh Satria di Mushala Darussalam pada Selasa (29/9/2020).

Video penampakan kondisi Mushala Darussalam yang dicoret-coret tersebar luas dan viral di media sosial.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Acep Nazmudin | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com