Azhar menambahkan, selain penutupan, pihaknya juga akan melakukan patroli rutin pagi, siang dan malam ke Hairos dan juga tempat wisata lain. Pihaknya juga mengimbau masyarakat supaya menghindari tempat keramaian.
“Tentang hal ini, nanti akan kami laporkan, karena sebelumnya telah dipanggil pihak kepolisian. Tetap jika ada penindakan ini akan diproses lebih lanjut oleh Polrestabes Medan,” katanya.
Mengenai berapa lama Hairos Water Park akan ditutup, menurut Azhar, akan melihat perkembangannya. Sementara itu, kata dia, bisa seminggu, bisa pula sebulan.
Apabila tidak berubah, kata dia, pihaknya akan menurutnya secara total sesuai dengan petunjuk dari Gubernur Sumatera Utara.
“Untuk mengantisipasi supaya pelaku usaha yang lain tidak ada ikut-ikutan karena kita tahu ini sangat berbahaya sekali,” katanya.
Azhar menambahkan, di kolam renang tersebut kapasitasnya hanya sampai 400 orang. Namun yang terjadi, ternyata yang masuk ke kolam renang mencapai 750 orang.
“Iya, dilihat dari kemampuan tempat itu lebih kurang bisa 400 padahal kalau pandemi itu harus separuhnya. Ternyata kejadian kemarin sampai 750 orang. Jelas di sini sudah melanggar ketentuan yang ada dalam (aturan) Covid-19. Ini yang harus kita tindak dengan tegas,” katanya.
Camat Pancur Batu, Sandra Dewi Situmorang, kepada wartawan mengatakan, berdasarkan pemantauannya, hampir semua tempat usaha di Pancur Batu sudah buka.
Namun pada tanggal 4 September yang lalu, pihaknya sudah memanggil pengelola tempat usaha di rumah dinas Camat.
“Memang tempat ini selama ini tidak seramai kemarin. Ada kegiatan promo, di situ dia melebihi kapasitas,” kata Sandra.