Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jambi, Kampanye Virtual Pilkada Terkendala Jaringan dan Budaya Masyarakat

Kompas.com - 02/10/2020, 09:26 WIB
Suwandi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur di Jambi, kesulitan melakukan kampanye secara virtual karena terkendala jaringan internet dan budaya masyarakat.

"Kita sudah petakan, daerah yang sulit jaringan dan daerah yang bisa dilakukan kampanye virtual," kata Direktur Media Center Paslon CE-Ratu, Desi Arianto saat ditelepon Kompas.com, Jumat (2/10/2020).

Selama lima hari kampanye, kata Desi kesulitan untuk melakukan kampanye virtual adalah jaringan internet di daerah. Sehingga belum bisa dilakukan kampanye virtual.

Baca juga: Calon Tunggal di Pilwalkot Semarang Kampanye Lewat Virtual Box

Selain persoalan jaringan internet, juga budaya masyarakat yang memandang pertemuan dengan calon adalah bentuk silaturahim dan berada pada euforia pesta demokrasi sebelum pandemi.

Terbukti, setelah disampaikan rencana kampanye virtual, penerimaan masyarakat berbeda. Ada yang menujukkan kekecewaan karena tidak bisa bertemu calon.

Namun ada yang mendukung kampanye virtual, untuk menghindari penyebaran Covid-19.

"Kita sudah siapkan perangkat untuk kampanye virtual. Target kita memang, semua kampanye dilakukan secara virtual," kata Desi.

Baca juga: Gubernur Banten Klaim Belum Ada Pelanggaran PSBB dalam Kampanye Pilkada Tangsel

Kita berharap bisa seperti Pak Gibran, putera Presiden Joko Widodo. Tapi Jambi sedikit berbeda, karena infrastruktur jaringan belum merata.

Bentuk kampanye virtual, rencananya, dalam bentuk zoom meeting. Sehingga memungkinkan terjadi dialog, antara CE-Ratu dengan masyarakat.

"Selain itu kita bisa menjangkau banyak orang. Terutama kalangan milenial yang menjadi basis Ibu Ratu Munawaroh," kata Desi menjelaskan.

Paslon CE-Ratu sudah aktif menyebarkan video ke masyarakat, untuk menjelaskan pilkada di masa pandemi. Dengan beredarnya video tersebut, masyarakat dapat memahami, pentingnya pelaksanaan kampanye virtual.

Kampanye tatap muka vs kampanye virtual

Hal senada disampaikan Direktur Media Center, Musri Nauli. Dia mengatakan paslon Haris-Sani sekarang masih fokus kampanye tatap muka, untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau sinyal.

Setelah itu, baru fokus menggarap perkotaan. Sehingga lebih mudah untuk melakukan kampanye virtual.

"Kita sudah siapkan kampanye virtual. Rencananya memang di akhir, yakni di daerah perkotaan dengan sinyal yang bagus," kata Musri menjelaskan.

 

KPU dan Bawaslu Jambi dorong kampanye virtual

Komisioner KPU Jambi, Sanusi menyebutkan pihaknya telah mendorong semua paslon gubernur dan wakil gubernur, untuk melakukan kampanye virtual.

"Sampai sekarang memang belum terlihat, ada calon yang melaksanakan," kata Sanusi.

Kampanye virtual memang efektif untuk mencegah penularan Covid-19. Namun paslon juga memiliki pertimbangan lain, sehingga tidak bisa dipaksakan untuk kampanye virtual.

Poin penting yang harus dipatuhi, adalah dalam melaksanakan kampanye tatap muka, palson mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan menyediakan tempat cuci tangan.

Sementara Anggota Bawaslu Jambi, Fahrul Rozi mendorong agar paslon dominan melakukan kampanye virtual.

Dia menyadari memang ada beberapa daerah, yang sulit dijangkau sinyal internet. Namun untuk wilayah-wilayah di perkotaan, sinyal sesungguhnya sangat mendukung untuk kampanye daring.

Untuk itu, pria yang akrab disapa Paul menegaskan agar kampanye yang dilakukan paslon tidak mengandung unsur sara, menghina Pancasila dan kampanye hitam serta tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

Untuk diketahui, selama masa kampanye, sudah dua paslon yang melanggar protokol Covid-19 yakni pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, CE-Ratu dan Haris-Sani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com