JAMBI, KOMPAS.com - Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur di Jambi, kesulitan melakukan kampanye secara virtual karena terkendala jaringan internet dan budaya masyarakat.
"Kita sudah petakan, daerah yang sulit jaringan dan daerah yang bisa dilakukan kampanye virtual," kata Direktur Media Center Paslon CE-Ratu, Desi Arianto saat ditelepon Kompas.com, Jumat (2/10/2020).
Selama lima hari kampanye, kata Desi kesulitan untuk melakukan kampanye virtual adalah jaringan internet di daerah. Sehingga belum bisa dilakukan kampanye virtual.
Baca juga: Calon Tunggal di Pilwalkot Semarang Kampanye Lewat Virtual Box
Selain persoalan jaringan internet, juga budaya masyarakat yang memandang pertemuan dengan calon adalah bentuk silaturahim dan berada pada euforia pesta demokrasi sebelum pandemi.
Terbukti, setelah disampaikan rencana kampanye virtual, penerimaan masyarakat berbeda. Ada yang menujukkan kekecewaan karena tidak bisa bertemu calon.
Namun ada yang mendukung kampanye virtual, untuk menghindari penyebaran Covid-19.
"Kita sudah siapkan perangkat untuk kampanye virtual. Target kita memang, semua kampanye dilakukan secara virtual," kata Desi.
Baca juga: Gubernur Banten Klaim Belum Ada Pelanggaran PSBB dalam Kampanye Pilkada Tangsel
Kita berharap bisa seperti Pak Gibran, putera Presiden Joko Widodo. Tapi Jambi sedikit berbeda, karena infrastruktur jaringan belum merata.
Bentuk kampanye virtual, rencananya, dalam bentuk zoom meeting. Sehingga memungkinkan terjadi dialog, antara CE-Ratu dengan masyarakat.
"Selain itu kita bisa menjangkau banyak orang. Terutama kalangan milenial yang menjadi basis Ibu Ratu Munawaroh," kata Desi menjelaskan.
Paslon CE-Ratu sudah aktif menyebarkan video ke masyarakat, untuk menjelaskan pilkada di masa pandemi. Dengan beredarnya video tersebut, masyarakat dapat memahami, pentingnya pelaksanaan kampanye virtual.
Hal senada disampaikan Direktur Media Center, Musri Nauli. Dia mengatakan paslon Haris-Sani sekarang masih fokus kampanye tatap muka, untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau sinyal.
Setelah itu, baru fokus menggarap perkotaan. Sehingga lebih mudah untuk melakukan kampanye virtual.
"Kita sudah siapkan kampanye virtual. Rencananya memang di akhir, yakni di daerah perkotaan dengan sinyal yang bagus," kata Musri menjelaskan.