Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tasikmalaya Kewalahan, Wagub Uu Minta Pusat Segera Cairkan Bantuan Covid-19

Kompas.com - 02/10/2020, 08:57 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, meminta pemerintah pusat segera mencairkan bantuan anggaran Covid-19 bagi kabupaten dan kota yang sudah kewalahan menangani lonjakan kasus gelombang kedua.

Seperti Kota Tasikmalaya yang telah kewalahan dari jumlah tenaga medis dan anggaran yang sudah minim dengan adanya pasien positif membludak dari klaster pesantren.

"Pak Wali Kota Tasikmalaya sudah sampaikan ke saya bahwa saat ini kewalahan dari segi anggaran dan tenaga medis. Saya minta ke pusat untuk segera cairkan bantuan anggaran bagi kabupaten/kota darurat Covid-19 dan bukan hanya berbentuk bantuan masker saja. Bukan hanya itu, bantuan bagi pesantren terdampak pun harus diprioritaskan," jelas Uu kepada Kompas.com, Jumat (2/10/2020).

Baca juga: Wagub Uu: Penyebaran Covid-19 di Jabar Turun, tapi di Karawang dan Cirebon Naik

Uu menilai, Kota Tasikmalaya selama ini termasuk salah satu dari 5 daerah penanganan Covid-19 terbaik di Jawa Barat.

Berbagai langkah cepat dan antisipasi penyebaran Covid-19 terbukti mampu menurunkan kasus penyebaran corona pada gelombang pertama.

Uu pun meyakini dengan anggaran dan tenaga medis yang optimal, Kota Tasikmalaya mampu menangani kasus corona dengan maksimal.

"Kota Tasikmalaya itu paling terbaik masuk dalam 5 daerah terbaik penanganan Covid-19. Makanya, kalau anggarannya maksimal dan tenaga medis optimal akan cepat lagi menangani penyebaran corona gelombang kedua ini dari klaster pesantren," tambah Uu.

Baca juga: Wagub Jabar Ditolak Masuk Pesantren Saat Bawa Tim Pemeriksa Covid-19

Beri bantuan 10.000 alat rapid test

Uu pun langsung bergerak cepat mengirimkan bantuan sebanyak 10.000 rapid test antigen kepada Pemerintah Kota Tasikmalaya, Kamis (1/10/2020) kemarin.

Hal itu seusai mendengar informasi Kota Tasikmalaya darurat Covid-19 dengan munculnya klaster pesantren, keluarga dan tenaga medis dengan jumlah pasien terkonfirmasi yang tiap harinya terus bertambah.

"Intinya ada amanat langsung dari Pak Gubernur Jawa Barat Pak Ridwan Kamil yang harus segera disampaikan ke Pak Wali Kota Tasikmalaya, terkait penanganan Covid-19 di Kota Tasikmalaya. Terutama amanat ke para pimpinan pondok pesantren dan memberikan 10.000 alat tes antigen ini," ujar Uu.

 

Apresiasi gerak cepat Pemkot Tasikmalaya

Gerak cepat yang dilakukan Pemkot Tasikmalaya sangat diapresiasi oleh Pemprov Jabar dan Pusat meski dengan kekuatan anggaran dan tenaga medis seadanya.

Apalagi, penanganan Covid-19 di semua wilayah bergerak atas dasar nurani berupaya menyelamatkan nyawa masyarakat.

"Untuk kekurangan anggaran memang barusan disampaikan. Insya Allah kita akan bantu. Apalagi saat rapat gugus tugas tingkat Jabar, Kota Tasikmalaya termasuk 5 besar penanganan Covid-19 terbaik selama ini," katanya. 

Uu pun sangat menyayangkan anggaran minim dan kekurangan tenaga medis di Kota Tasikmalaya, tapi masih bisa memerangi penyebaran Covid-19 sekuat tenaga.

Gelombang penyebaran Covid-19 dalam klaster pesantren di Kota Tasikmalaya selama ini memang tak diduga sebelumnya.

"Jadi ini sangat mengharukan bagi kami karena Kota Tasikmalaya yang sudah dijaga dari awal kini melonjak. Walaupun demikian ini berkat tim gugus tugasnya bergerak sudah luar biasa menjaga," ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com