Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perajin Gerabah Palembang Bertahan di Tengah Pandemi Tanpa Bantuan Pemerintah

Kompas.com - 02/10/2020, 08:30 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sudah delapan bulan lamanya, penghasilan Dede Sarimana (52) dan suaminya Yoyo Kartana (59) sebagai perajin gerabah anjlok sampai 50 persen akibat pandemi Covid-19.

Sebab gerabah hasil buatan tangan mereka mengalami sepi permintaan dibandingkan pada masa sebelum pandemi Covid-19.

Dikatakan Dede, dalam satu bulan terakhir ia biasanya mendapatkan penghasilan sebesar Rp 5 juta untuk penjualan gerabah jenis celengan ayam, kendi dan wadah tembuni.

Namun, untuk sekarang, mereka hanya mendapatkan uang Rp 2,5 juta. Hasil tersebut belum lagi dipotong untuk pembelian kayu bakar serta tanah liat sebagai bahan baku pembuatan gerabah.

"Untuk membeli tanah liat saja satu truknya itu Rp 1 juta. Kayu bakar bisa Rp 300.000. Bisa dikurangi dari pendapatan itu, tapi Alhamdulilah masih ada yang beli," kata Dede, Kamis (1/10/2020).

Baca juga: Di-PHK dan Diusir, Puluhan Pekerja Sawit Asal NTT Terlantar, Ada yang Bawa Bayi

Kondisi sekarang menurut Dede lebih baik dibandingkan tiga bulan belakangan. Bahkan, pada Mei sampai Juni kemarin seluruh gerabah mereka tak ada yang memesan sehingga hanya tertumpuk di rumah.

"Mei itu awal puasa sampai Lebaran benar-benar kosong. Sudah bingung harus gimana, untungnya kami ada tabungan sedikit dan cukup untuk makan," ujar ibu dua anak tersebut.

Wanita kelahiran tanah Sunda ini telah menjadi perajin gerabah bersama suaminya di Jalan Takwa Mata Merah, Lorong Keramik RT 11, RW 05, Kelurahan Sei Selincah, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan sejak 1987. 

Akan tetapi, kondisi terburuk sangat ia rasakan pada tahun pandemi Covid-19.

Baca juga: Iseng Berkebun Hidroponik di Tengah Pandemi Covid-19, Pemuda Ini Raup Jutaan Rupiah

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com