Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Beras Bansos Bercampur Biji Plastik di Cianjur, Ditemukan Usai Dimasak hingga Ada Indikasi Sabotase

Kompas.com - 02/10/2020, 06:30 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan pangan nontunai (BPNT) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dikejutkan dengan temuan biji plastik pada beras yang mereka terima.

Sejumlah KPM di Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung itu mengetahui adanya butiran plastik saat membersihkan beras dan setelah dimasak

Ketua RT 02 Kampung Margaluyu, Desa Sukaratu Alimudin menyebutkan, di lingkungannya ada dua kepala keluarga atau KPM yang menemukan butiran plastik dalam karung beras ukuran 12 kilogram tersebut.

Baca juga: Bulog: Dari Ribuan Karung, Hanya 1 yang Berisi Beras Plastik, Itu Sangat Janggal

“Setelah diperiksa, dari satu karung beras itu bisa ada 10-20 biji plastik,” kata Ali kepada wartawan, Minggu (20/9/2020).

Disebutkan, sebagian KPM ditenggarai ada yang sudah terlanjur menanak beras bantuan dari pemerintah tersebut.

"Saya jadi khawatir, takut ada efek sampingnya,” ujar dia.

Baca juga: Lagi, Biji Plastik dalam Beras Bantuan Ditemukan di Purwakarta

8 Keluarga terdampak

Sementara itu, Camat Bojongpicung Ejen Zainal Mutaqin menyebutkan, sejauh ini ada delapan kepala keluarga atau KPM yang melaporkan temuan tersebut.

Namun, pihaknya masih melakukan investigasi terkait asal biji plastik yang ditemukan dalam karung beras BPNT itu.

Baca juga: Beras Bansos Tercampur Biji Plastik Kembali Ditemukan di Cianjur

“Kita investigasi dulu, termasuk cek ke e-warong, sehingga belum bisa menyimpulkan darimana butiran plastik ini berasal,” ucap Ejen.

Sementara terkait kemungkinan ada warga yang secara tidak sengaja sudah terlanjur mengonsumsinya, pemerintah kecamatan telah berkordinasi dengan puskesmas setempat untuk melakukan pemantauan dan pemeriksaan.

Berikut fakta lengkapnya.

Baca juga: Beras Bansos Tercampur Biji Plastik di Cianjur Diperiksa di Puslabfor Polri

 

 

Awal Temuan

Kasus temuan beras bantuan pemerintah yang bercampur biji plastik pertama kali mencuat di Kampung Margaluyu RT 02, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur.

Ketua RT setempat Alimudin menerangkan, butiran plastik tersebut berbentuk bulat pipih dan ukurannya lebih besar dari bulir beras.

“Saya lihat berbeda (bentuk biji plastik dengan beras). Pertama yang melapor itu warga RT sini,” kata Ali kepada wartawan, Minggu (20/9/2020).

Di lingkungannya, ada dua kepala keluarga atau KPM yang menemukan biji plastik dalam karung beras bansos tersebut.

Disebutkan Ali, dari satu karung beras ukuran 12 kilogram itu terdapat 10-20 butir plastik.

“Kemungkinan sudah ada yang dimasak oleh warga, Kekhawatiran kita ya takut ada yang sudah mengonsumsinya," ucap dia.

Baca juga: Beras Bansos Bercampur Biji Plastik, Ini Kata Bupati Cianjur

Sempat Dikonsumsi Warga

Seorang keluarga penerima manfaat (KPM) bernama Titin (55) mengaku sempat menanak nasi dari beras yang bercampur butiran plastik.

Warga RT 02 Kampung Margaluyu, Sukaratu itu menuturkan, menemukan biji plastik saat hendak mengonsumsi beras yang sudah dimasak.

“Waktu itu pas lagi mau makan, kena yang keras seperti batu. Saya kira mute, warnanya putih, ternyata bukan, katanya itu biji plastik,” kata Titin, Senin (21/9/2020).

Penasaran, Titin pun lantas mengecek sisa beras yang masih ada di dalam karung. “Ternyata ada beberapa lagi yang seperti ini (biji plastik),” ujar dia.

Kendati sudah ditanak, ia mengaku butiran plastik tersebut belum sempat termakan. “Tapi tidak tahu kalau si kecil mah. Soalnya saya sudah tiga kali masak beras ini,” ucapnya.

Baca juga: Cerita Warga Masak Beras Bansos Bercampur Biji Plastik di Cianjur

Terjadi di Sejumlah Tempat

Kasus temuan beras BPNT yang bercampur biji plastik di Kabupaten Cianjur terjadi di sejumlah tempat, yakni di wilayah Bojongpicung dan Cilaku.

Kepala Desa Ciharashas, Cilaku, Zakaria mengatakan, temuan di wilayahnya bermula dari seorang KPM yang melihat berita perihal temuan beras bercampur biji plastik di Bojongpicung.

"Karena penasaran lantas coba memeriksa beras miliknya. Ternyata ada juga, jumlahnya 20 butiran plastik," kata Zakaria, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/9/2020).

Selanjutnya, perangkat desa lantas coba memeriksa beras milik KPM yang lain. "Ternyata ditemukan lagi. Namun, tidak sebanyak yang awal," ujar dia.

Sementara itu, Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai mengaku telah menerima informasi tersebut.

“Betul, ada kasus baru di Cilaku, ada dua KPM yang mendapati butiran plastik dalam beras yang diterima mereka,” kata Rifai saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (28/9/2020).

 

 

Reaksi Pemerintah

Pasca mencuatnya temuan beras bansos bercampur biji plastik, Plt Bupati Cianjur Herman Suherman bersama jajarannya langsung menggelar rapat evaluasi dengan para suplier BPNT di lingkungan Pendopo, Kamis (24/9/2020) petang.

Di kesempatan itu, Herman sempat menyuarakan kekecewaannya.

Apalagi, kasus tersebut mencuat diakhir masa jabatannya selaku pelaksana tugas bupati.

“Terlepas dari hasil pemeriksaannya nanti. Saya malu atas kejadian ini. Pak menteri sudah begitu baik (mengalokasikan bansos untuk Cianjur),” kata Herman.

Karena itu, Herman menegaskan kejadian tersebut harus jadi yang terakhir, dan ada perbaikan yang lebih baik ke depannya, baik dari segi pendistribusian maupun kualitas.

“Semoga kejadian ini jadi pelajaran ke depannya untuk semua pihak,” ucapnya.

Baca juga: Kasus Beras Bansos Campur Biji Plastik di Cianjur Dinilai Rawan Politisasi

Rawan Dipolitisasi

Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat  M. Isnaeni mendesak penanganan kasus beras bantuan pemerintah yang bercampur biji plastik segera rampung.

Pasalnya, jika kasus tersebut berlarut-larut, legislator Partai Golkar itu khawatir ada pihak yang memolitisasi.

“Apalagi sekarang Cianjur akan menghadapi Pilkada, rentan dipolitisir,” kata Isnaeni kepada Kompas.com usai menghadiri rapat evaluasi di lingkungan Pendopo, Kamis (24/9/2020) petang.

Oleh karena itu, pihaknya berharap proses pemeriksaan dan penyelidikan bisa sesegera mungkin membuahkan hasil atau ada keputusan

“Saya yakin pihak kepolisian bisa cepat, mudah-mudahan seminggu ini sudah beres,” ujar dia.

Baca juga: Beras Bansos Bercampur Plastik, Bupati Cianjur: Saya Benar-benar Malu

 

Polisi Turun Tangan

Polres Cianjur langsung turun tangan melakukan penyelidikan sejak kasus temuan beras bansos bercampur butiran plastik mencuat.

Namun, hingga saat ini polisi belum bisa memastikan kenapa biji plastik bisa ada dalam karung beras, termasuk jenis dan fungsinya.

Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai mengatakan, penyidik akan mengirimkan butiran plastik tersebut ke Pusat Labolatorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk diperiksa.

“Nanti, kita bisa tahu unsur-unsur apa saja yang terkandung di dalamnya,” kata Rifai kepada Kompas.com di Mapolres Cianjur, Senin (28/9/2020).

Baca juga: Polisi Dalami Dugaan Sabotase dalam Kasus Beras Bansos Tercampur Biji Plastik

 

Indikasi Sabotase

Polres Cianjur masih melakukan penyelidikan kasus temuan beras BPNT yang bercampur butiran plastik.

Sejauh ini, polisi telah meminta keterangan sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) dan memanggil pihak suplier.

"Pemeriksaan sementara, mereka (suplier) tidak merasa memasukkan butiran plastik tersebut ke dalam karung beras. Namun, terus kita lakukan pendalaman,” kata Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai kepada Kompaas.com, Senin (28/9/2020).

Dikatakan Rifai, pihaknya juga mendalami kemungkinan adanya unsur sabotase dalam kasus tersebut.

“Bisa saja (indikasi sabotase), kemungkinan dilakukan pesaing. Namun, hasilnya nanti yah, masih kita lidik apakah ada indikasi ke arah sana atau karena unsur kesengajaan,” ucap Rifai.

Baca juga: Kronologi Ditemukannya Biji Plastik pada Beras Bansos di Cianjur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com