KOMPAS.com - Nurhayati (50) seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau ditemukan tewas terlilit sapi yang digembalakannya pada Rabu (30/9/2020).
Sementara sapi gembakanya masih terikat dengan tali yang melilit tubuh Nurhayati.
Selain terlilit tali dengan posisi badan menelungkup, Nurhayati juga mengalami luka robek di perut bagain kiri dan telingan kanan diduga karena terkena dahan sawit.
Baca juga: Seorang Ibu Tewas akibat Terlilit Tali Sapi yang Digembalakannya
Sementara kepala korban luka parah dengan leher robek serta ditemukan bekas ikatan tali di bagian dada.
Ps Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
"Kejadiannya kemarin, Rabu (30/9/2020) sekitar pukul 19.00 WIB, di kebun sawit milik warga Desa Serai Wangi, Kecamatan Peranap, Kabupaten Inhu," ujar Misran kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Kamis (1/10/2020) sore.
Baca juga: Remaja Tewas Dibacok dalam Tawuran di Tengah Pandemi Covid-19
"Korban tergeletak di bawah batang sawit dengan kondisi terlilit tali sapi dengan batang pohon sawit dan sapinya masih terikat dengan tali yang melilit korban," kata Misran.
Dari hasil olah TKP polisi menemukan dua tali tambang masing-masing sepanjang 2,5 meter dan 3,5 meter.
Satu tali tambang sepanjang 3,5 meter terlilit di pohon sawit.
Selain itu polisi mengamankan barang bukti berupa sepasang sandal warna merah milik korban dan sepasang sandal kuning miik suami korban yang tertinggal di TKP.
Baca juga: WNA Korsel yang Tewas di Apartemen Ditemukan Tergantung di Kamar Mandi
Termasuk juga mengamankan botol air minum, serta potongan pakaian korban yang robek di tanah bekas pijakan sapi.
Berdasarkan keterangan saksi dan buktu petunjuk, Nurhayati tewas karena terlilit tali sapi. Oleh petugas, korban divakuasi ke rumah sakit untuk visum.
"Korban ini memang kerjanya sore hari menggembala sapi," kata Misran
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor: Farid Assifa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.