Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2020, 22:47 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan peserta Pilkada 2020 untuk berkampanye lewat media massa.

"Saya usulkan konkret, duit KPU dikerjasamakan dengan seluruh media saja. Apakah media elektronik atau media cetak, monggo diatur jadwalnya. Boleh setiap hari atau tidak," kata Ganjar usai pertemuan dengan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko di kantornya, Kamis (1/10/2020).

Menurutnya, tempat kampanye di masa pandemi ini yang paling bagus melalui media massa sehingga tidak terjadi kerumunan masyarakat.

"Sehingga nanti media ini jadi tempat kampanye mereka yang jauh lebih efektif, karena dalam kondisi pandemi ini, tempat kampanye paling bagus ya media. Karena orang tidak bisa kumpul-kumpul lagi," ujarnya.

Baca juga: Gubernur Banten Klaim Belum Ada Pelanggaran PSBB dalam Kampanye Pilkada Tangsel

Dia menambahkan, kampanye melalui media massa itu bisa bekerja sama dengan komisi pemilihan umum (KPU).

"KPU juga harus bisa memberikan slot ke sana, kalau tidak Kominfo sebenernya bisa membantu. Sudah kerja sama saja, juga ini berbagi rezeki, halal, bagus. Kontennya tinggal diisi paslon-paslon. Dengan cara ini masyarakat bisa digiring ke sana," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, banyak metode yang bisa dijalankan dalam berkampanye agar tidak menimbulkan kerumunan di masa pandemi.

"Bagaimana media massa dioptimalkan sebaik-baiknya, jadi ada saling menghidupkan atau cara lain-lain, hindari dengan berbagai cara untuk berkerumun," katanya.

Baca juga: Wali Kota Tasikmalaya Larang Kampanye Pilkada Tatap Muka di Wilayahnya

Moeldoko mengatakan, pemerintah daerah perlu mengambil langkah tegas melarang kampanye yang mengundang kerumunan.

"Itu langkah yang tepat. Karena salah satu yang ditakutkan oleh berbagai pihak dalam pelaksanaan Pilkada adalah kampanye yang bersifat kerumunan," ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com