Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Kontak Senjata dengan KKB, 30 Menit Menegangkan di Pasar Jibama

Kompas.com - 01/10/2020, 19:40 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

Candra menjelaskan, tindakan yang dilakukan empat anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya itu jarang dilakukan. Sebab, mereka sejatinya berada di wilayah Kabupaten Nduga.

Anggota KKB sering turun ke Wamena atau wilayah kota untuk membeli logistik dan lainnya. Tetapi, aparat keamanan tak bisa menindak mereka karena tak membawa senjata.

"Memang selama ini KKB turun ke kota tidak pernah membawa senjata karena mereka sangat paham ada aparat TNI-Polri, memang beruntung sekali saat itu dia menunjukan senjatanya," kata dia.

Keunggulan KKB

Setiap kontak senjata antara aparat keamanan dan KKB di alam terbuka, hampir tak pernah dilaporkan bukti keberhasilan menangkap anggota KKB.

Bahkan klaim aparat berhasil menembak anggota KKB pun sulit dibuktikan karena bukti fisiknya tidak ada.

Baca juga: Dugaan Teror KKB Menjelang Pilkada, TNI-Polri Kesulitan Menindak Penyandang Dana

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpau mengatakan, anggota KKB lebih mengetahui kondisi geografis wilayah Papua. Mereka lebih leluasa beraksi.

"Geografis di Papua ini kan luar biasa, ketinggian sangat curam dan oksigen tipis, banyak kendalanya, belum lagi faktor cuaca, itu yang kita hadapi. Kelompok ini juga sudah sangat menguasai medan karena hari-harinya mereka di situ. Ada beberapa yang coba kita tembak dari jauh dan bisa melumpuhkan tetapi kemudian mereka bawa pergi. Prinsip mereka kan tidak mau mengakui kalau ada diantara kelompoknya tertembak," kata dia.

Keunggulan aparat dalam hal persenjataan dan teknologi, seperti tidak berarti ketika berada di wilayah pegunungan Papua.

Hal yang sama juga diakui Mantan Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi ketika diwawancara pada 18 Juni 2020.

Penguasaan medan yang masih minim menjadi alsaan utama aparat tidak pernah mengejar anggota KKB usai terjadi kontak senjata.

"Pergeseran KKB dari satu daerah ke daerah lain dilakukan dengan berjalan kaki, makanya prosesnya tidak cepat. Sebagai warga asli mereka sangat memahami jalan-jalan tradisional di hutan. Perbandingannya begini, meski aparat dalam kondisi terlatih dalam menempuh jarak ke lokasi tertentu dalam waktu tiga hari mereka bisa satu hari, itu karena pengetahuannya tentang medan," jelas Dax yang saat ini menjabat sebagai Kabidproddok Puspen TNI.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com