Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Tahun Tepu Terbaring Kaku seperti Kayu, Ini Penjelasan Dokter Saraf Soal Penyakitnya

Kompas.com - 01/10/2020, 15:13 WIB
Kontributor Bulukumba, Nurwahidah,
Khairina

Tim Redaksi

BULUKUMBA, KOMPAS.com - Sudah 25 tahun, Tepu (40) terbaring kaku seperti kayu di atas kasur, tepatnya di Lingkungan Kampung Nipa, Kelurahan Bentengnge, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Bagian perut hingga ke ujung jari-jari kaki kaku seperti kayu. Bahkan paha dan betis mengecil yang menonjol hanya tulang.

Dokter Saraf RSUD Bulukumba Ismawati mengatakan, otot yang mengecil seharusnya dilatih. Karena selama ini tidak bergerak dan tidak dipakai bertumpu, akhirnya otot mengecil.

"Otot akan bagus kontraksinya jika dipakai beraktivitas. Jika tidak dipakai maka akan mengecil karena tidak ada perintah," kata Ismawati, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (1/10/2020).

Baca juga: Tubuhnya Kaku 25 Tahun, Tepu Hanya Bisa Berguling ke Lubang jika Ingin Mandi dan Buang Air

Dikatakan Ismawati, ia belum bisa memberikan gambaran jelas penyakit yang diderita Tepu. Seharusnya ada pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan di laboratorium dan foto.

"Jadi itu yang harus dicari tahu apakah itu kerusakan di otak atau di tulang belakang. Makanya perlu pemeriksaan penunjang dengan pemeriksaan medis," tuturnya.

Untuk itu, lanjut Ismawati, penanganan untuk pasien seperti ini bisa dengan fisioterapi.

Ismawati memastikan Tepu susah untuk sembuh dengan normal karena penyakitnya sudah kronis. Apalagi saat ini sudah banyak komplikasi dengan otot mengecil sehingga harus dibantu juga fisioterapi rutin.

"Untuk sembuh seperti semula, saya tidak bisa menjamin bahkan kecil kemungkinan untuk sembuh. Kita mau arahkan biar bisa mandiri minimal bisa duduk dan jalan," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, jika Tepu tidak punya uang untuk berobat, bisa dilayani dengan adanya surat keterangan tidak mampu (SKTM).

"Ada beberapa pasien yang saya rawat dengan kondisi kurang mampu menggunakan SKTM. Jika ada SKTM bisa gratis fisioterapi dan rawat inap di RSUD Bulukumba," ungkapnya.

Syarat mendapat surat keterangan tidak mampu (SKTM) ada keterangan tidak mampu dari Dinas Sosial dan tanda tangan Direktur RSUD Bulukumba

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bulukumba, Syarifuddin mengatakan, Tepu pernah dapat bantuan beras dan susu, namun itu tidak rutin.

Untuk mendapat bantuan secara rutin, harus melalui kelurahan. Berkasnya nanti lurah yang usulkan bantuannya ke Dinsos Bulukumba.

"Ditunggu dari kelurahan membawa berkasnya ke Dinsos. Nanti kami proses untuk bantuannya," tuturnya.

Baca juga: Kisah Tepu, Selama 25 Tahun Tubuhnya Kaku Seperti Kayu, Tinggal di Gubuk Bersama Ibu yang Renta

Sementara Lurah Bentengnge Muhammad Kasim mengatakan, selama ini Tepu belum punya identitas kependudukan seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Kita usahakan agar data-datanya segera lengkap," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Tepu kesulitan beraktivitas. Bahkan, hanya untuk sekedar membalikkan badannya juga begitu sulit. Tubuh Tepu kaku seperti kayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com