Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rindu Dendang Suku Bajau di Teluk Tomini

Kompas.com - 01/10/2020, 11:33 WIB
Rosyid A Azhar ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Dia mengaku sudah mengusulkan ke desa agar dapat dibiayai oleh dana desa.

Seiring waktu, masyarakat Bajau perkembang semakin banyak, mereka membangun rumah di atas gugusan karang di Teluk Tomini, lepas dari daratan Pulau Sulawesi.

Mereka benar-benar hidup di atas laut, bahkan saat laut surut pun masih menyisakan air di bawah rumah mereka.

Lamun bergoyang-goyang dimainkan arus, sejumlah ikan warna-warni terlihat bergerombol mencari makan di bawah rumah kolong ini.

Suku Bajau semakin banyak, melalui program pemukiman suku terasing pemerintah berusaha membuatkan rumah bagi pengelana lautan di daratan.

Baca juga: Harga Bayi Lobster Turun Drastis gegara Ulah Pengepul, Nelayan Tasikmalaya Protes

Hingga kini ada dua desa di daratan yang dihuni masyarakat Bajau, Desa Bumi Bahari dan Torosiaje Jaya.

Masyarakat di ketiga desa ini masih menyebut diri sebagai masyarakat Bajau serumpun.

“Jumlah warga Desa Torosiaje sebanyak 425 Kepala Keluarga atau 1448 jiwa yang tersebar di 4 dusun, Sengkang, Mutiara, Bahari Jaya dan Tanjung Karang,” kata Uten Sairullah (32), Punggawa (kepala desa) Torosiaje.

Uten menjelaskan, sebagian besar penduduk Torosiaje masih setia dengan pekerjaan leluhur mereka sebagai nelayan.

Jumlahnya sekitar 96 persen, sisanya yang empat persen bekerja sebagai pedagang dan pengusaha yang membuka kios atau rumah makan di perkampungan ini.

Jumlah penduduk yang banyak hingga ribuan jiwa tinggal di rumah kayu di atas laut bukan tanpa masalah, Uten Sairullah menyebutkan air bersih masih menjadi kendala dalam pemenuhan kebutuhan dasar.

Baca juga: Walhi dan Nelayan Kodingareng Ajak Gubernur Sulsel Dialog soal Tambang Pasir

Pasokan air PDAM Kecamatan Popayato dari daratan Sulawesi memang sudah ada, tapi belum semua warga dapat dijangkau layanan ini.

Di Provinsi Gorontalo, suku Bajau mendiami wilayah pesisir pantai selatan bagian barat.

Pengembara laut ini dapat ditemukan di Kecamatan Popayato dan Lemito di Kabupaten Pohuwato, dalam jumlah warga yang lebih sedikit juga dapat dijumpai di Tilamuta Kabupaten Pohuwato.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com