Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Tsunami 20 Meter, EWS Tsunami Gunungkidul Rusak

Kompas.com - 30/09/2020, 16:58 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Yogyakarta, mencatat hanya ada satu alat early warning system (EWS) tsunami yang masih berfungsi.

Sementara beberapa lainnya mengalami rusak akibat diterjang gelombang tinggi beberapa tahun  lalu.

"Untuk alat deteksi tsunami banyak yang roboh dan rusak, yang di (pantai) Baron masih bisa aktif kemarin dicek sirenenya. Yang lainya ada kerusakan, karena aset BNPB kita masih menunggu untuk perbaikan EWS tsunami itu," ucap Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki saat ditemui di kantornya Senin (28/9/2020). 

Baca juga: Masyarakat Diminta Tak Panik Soal Potensi Tsunami 20 Meter, Geolog UGM: Bukan Prediksi

Adapun EWS tsunami terdapat 8 alat yang terpasang di kawasan pantai, 7 rusak karena Badai Cempaka 2017 lalu.

Saat ini BMKG tengah memasang radar tsunami di wilayah perbatasan Bantul dengan Gunungkidul.

Alat tersebut dapat mendeteksi tsunami dengan jarak 100 kilometer. Kendati demikian, sampai saat ini masih dalam proses pembangunan.

BPBD sendiri sudah membuat 57 kalurahan sudah menjadi desa tangguh bencana (destana).

Destana merupakan kalurahan yang warganya sudah dilatih bilamana terjadi bencana sesuai dengan karakteristik wilayahnya, seperti bencana longsor, tsunami, hingga banjir. 

Selain itu, lanjut Edy, pihaknya bersama BNPB akan akan melakukan simulasi gempa berkekuatan 9 SR beserta bencana yang mengikuti, salah satunya tsunami setinggi 20 meter pada 6 Oktober 2020.

"Upaya terbaik menggunakan risiko paling tinggi,jadi kita berikan edukasi bagaimana jika benar-benar terjadi gempa dahsyat dan tsunami di wilayah Gunungkidul," ucap Edy. 

Baca juga: Prediksi Tsunami 20 Meter Jangan Buat Warga Panik, BPBD: Tingkatkan Kewaspadaan

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto menambahkan, EWS Tsunami yang ada di pantai awalnya di Kukup, Sepanjang, Drini, Sundak, Siung, Wediombo, Baron, dan Ngrenehan. 

Diakuinya, EWS tidak berfungsi akibat dari hilang dan rusaknya EWS ini diakuinya kinerja tim SAR lebih berat.

Saat ada EWS, maka peringatan ancaman bencana tsunami bisa segera diketahui tim SAR.

Apalagi, berada di Samudera Hindia yang memiliki potensi tsunami.

"Untuk yang berfungsi maksimal pantai Baron, untuk pantai Sepanjang juga berfungsi," ucap Suris. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com