Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikemas Kotak Kayu, 301 Kilogram Ganja Dibawa Truk dari Aceh ke Bogor

Kompas.com - 30/09/2020, 16:44 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 301 kilogram ganja yang dikemas dalam karung dan kotak kayu diselundupkan dari Aceh ke Bogor menggunakan truk.

Truk yang dikemudikan AS (32) tersebut diamankan sesaat setelah turun dari Pelabuhan Bojonegoro, Serang, Banten pada Kamis (24/9/2020).

AS adalah pengendali pengiriman narkoba yang sebelumnya diungkap BNN dan Polda Banten.

Baca juga: Pengiriman 301 Kilogram Ganja ke Bogor Terungkap, Begini Modus Pelaku

Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten Hendri Marpaung dengan mengamankan 301 kilogram ganja, bisa menyelamatkan 3.000 anak bangsa.

"Dengan diamankannya 301 kilogram ganja ini bisa menyelamatkan anak bangsa sebanyak 3.000 orang," kata dia saat ditemui di Kota Serang, Rabu (30/9/2020).

Menurut Hendri, kasus penyelundupan ganja tersebut terbongkar berawal dari laporan masyarakat yang menginformasikan penyelundupan ratusan kilogram ganja.

Baca juga: Mobil Boks Dimodifikasi untuk Penyelundupan 748 Kilogram Ganja

"Dari informasi tersebut, kami BNN Banten melakukan analisis dan penyelidikan untuk melakukan penangkapan," kata Hendri

Saat penangkapan yang dipimpin oleh Kepala BNN tersebut diketahui jika AS menyimpan ganja di karung dan kotak kayu di dalam truk yang ia kemudikan.

"Modusnya, pelaku menggunakan dua media, satu media karung, yang satunya di kotak kayu yang dikemas dengan jumlah 301 bata atau berat netonya 301 kilogram," ujar Hendri.

AS langsung diamankan oleh polisi. Ia dijerat Pasal 114 ayat 2 dan atau Pasal 111 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan acaman pidana penjara seumur hidup atau hukuman mati.

Baca juga: Bareskrim Musnahkan 10 Hektare Ladang Ganja di Seulimeum

748 kiligram Diselundupkan di mobil boks

Kaporles Empat Lawang AKBP Wahyu saat melakukan gelar perkara terkait ungkap kasus penyelundupan 748 kilogram ganja kering asal Aceh, Senin (28/9/2020).HANDOUT Kaporles Empat Lawang AKBP Wahyu saat melakukan gelar perkara terkait ungkap kasus penyelundupan 748 kilogram ganja kering asal Aceh, Senin (28/9/2020).
Sementara itu di Empat Lawang, Sumatera Selatan, polisi mengamankan seorang pengemudi mobil boks berinisial DF (37).

DF kedapatan membawa 748 kilogram ganja kering asal Aceh dengan tujuan Kota Bumi, Kabupaten Lampung Tengah.

Kapolres Empat Lawang AKBP Wahyu mengatakan DF memodifikasi mobil boks tersebut dengan membuat sedikit ruangan di bagian dinding dalam mobil.

Di dinding tersebut, tersangka menyimpan ratusan kilogram ganja.

Baca juga: Pesan 87 Permen Mengandung Ganja dari Amerika, Pria Ini Ditangkap

Bahkan untuk mengelabui polisi, tersangka juga membawa beberapa karung yang berisi rempat seperti kunyit, dedak padi, dan jeruk nipis.

Bungkusan ganja juga ditaburi kopi oleh tersangka agar tak tercium anjing pelacak.

Dari hasil penyelidikan, DF dijanjikan bayaran Rp 8 juta oleh seorang bandar dari Aceh.

"Truk itu sudah dimodifikasi, di dalamnya ada beberapa sekat dibuat untuk meletakkan ratusan kilogram ganja. Kami baru menangkap satu tersangka, sekarang masih akan kita kembangkan," kata Wahyu, Senin (28/9/2020).

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Rasyid Ridho, Aji YK Putra | Editor: Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com