Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Hidupi 4 Adiknya, Gadis Yatim Piatu Jadi Penggembala Sapi dan Pungut Kelapa

Kompas.com - 30/09/2020, 16:35 WIB
Junaedi,
Khairina

Tim Redaksi

 

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Demi menafkahi adiknya di masa pandemi Covid-19, seorang gadis di Polewali Mandar, Sulawesi Barat bekerja menjadi penggembala sapi dan kambing milik warga. Gadis bernama Saskia (17) itu juga dibantu keempat adiknya.

Selain itu, mereka juga mencari nafkah dengan cara memungut kelapa yang jatuh di kebun milik warga untuk dijual ke pengepul.

Lima bocah yatim piatu itu tinggal di Dusun Galung, Desa Kenje, Kecamatan Campalagian, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Baca juga: Kisah Tepu, Selama 25 Tahun Tubuhnya Kaku Seperti Kayu, Tinggal di Gubuk Bersama Ibu yang Renta

Sejak ayah dan ibunya meninggal dunia sekitar dua tahun lalu, karena terserang penyakit, kelima bocah ini seperti ayam kehilangan induknya.

Saskia, kakak tertua dari lima bersaudara ini terpaksa harus berjuang menyelamatkan keluarga kecilnya sendiri.

Di usia 17 tahun, atau 15 tahun saat ayah ibunya meninggal dunia, Saskia harus berjuang mengurus dan merawat  adik-adiknya.

Sejak masa pandemi Covid-19, ketiga adik perempuannya yang masih belia, setiap hari hanya berteman dengan sejumlah mainan di kamar peningalan almarhum orangtuanya.

Sementara seorang adik laki-lakinya, Duami, bertugas menggembala sapi atau kambing milik warga secara bergantian dengan Saskia.

Di usia yang masih belia, Saskia rela jadi seorang bapak sekaligus ibu untuk adik-adiknya.

Saat usianya masih labil dan membutuhkan panutan di tengah keluarga, kelima bocah bersauadara ini terpaksa harus berjuang menyelamatkan keluarga kecilnya sendiri.

Saskia sempat putus sekolah, lantaran ia sibuk merawat adik-adiknya yang masi kecil.

Beruntung masih ada tantenya yang ikut prihatin membantu mengurus adik-adik atau keluarga kecilnya, hingga Saskia dapat melanjutkan sekolahnya kembali setelah sempat menganggur satu tahun.

“Dulu waktu masih kecil saya sempat putus sekolah karena sibuk mengurus adik-adik saya  yang belum mengerti apa-apa. Sekarang sudah sekolah, kecuali adik saya yang laki-laki memang tidak pernah sekoah karena keadaan keluarga,”jelas Saskia, Selasa (29/9/2020).

Baca juga: Kisah Sedih 3 Anak Yatim Piatu, Ibu Meninggal, 4 Hari Kemudian Bapak Meninggal

Kelima bocah yatim piatu ini memang masih tinggal di rumah peninggalan almarhum orang tuanya.

Kelimanya hanya mendatangi rumah tantenya saat membantu tantenya atau saat hendak makan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com