Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ojol Korban Order Fiktif di Semarang Kini Bisa Tersenyum Lebar

Kompas.com - 30/09/2020, 14:31 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Audy Hamdani pengemudi ojek online di Semarang, Jawa Tengah, yang menjadi korban penipuan kini bisa tersenyum lega.

Pasalnya, kabar yang menimpa laki-laki 59 tahun yang hidup sebatang kara ini menjadi viral hingga menuai perhatian Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Warga Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Semarang ini menjadi korban penipuan bermodus order fiktif.

Audy juga menjadi korban penipuan sehingga uang tabungan di rekeningnya ludes terkuras.

Baca juga: Jadi Korban Order Fiktif, Pengemudi Ojol Dapat Ganti Rugi dari GrabFood

Saat ditemui di tempat mangkalnya sekitar apotek K24 Jalan Tlogosari Raya, raut muka Audy tampak lelah usai mengantar seorang pelanggan.

Pak Ody, sapaan akrabnya, bercerita setelah peristiwa tidak mengenakan itu terjadi, banyak orang yang bersimpati kepadanya.

"Kejadian itu jadi viral. Setelah beredar luas banyak telepon asing yang masuk ke HP saya. Sebenarnya saya agak takut setelah peristiwa itu. Karena ada banyak juga yang kirim WA menanyakan dan mau kirim bantuan, tapi awalnya enggak saya respon karena masih kerja dan capek," jelas Pak Ody kepada Kompas.com, Selasa (29/9/2020).

Setelah ada waktu senggang, Pak Ody mulai berani menjawab pesan dan panggilan telepon yang kebanyakan dari nomor tak dikenal.

Baca juga: Ditipu Order Fiktif dan Uang di ATM Ludes, Driver Ojol Ini Mengaku Ikhlas

Dia tak menduga panggilan telepon yang diangkatnya pada Minggu (27/9/2020) malam rupanya dari staf Wali Kota Semarang.

Dia sempat ragu lantaran tidak percaya bakal diundang untuk bertemu langsung dengan Hendrar Prihadi.

"Ya maju mundur, maju mundur. Masih mikir-mikir bener atau enggak. Jadi ragu hati saya. Apa betul yang telepon bener staf Pak Hendi diundang bertemu langsung di Jalan Pandanaran," ucapnya.

Namun, setelah meyakinkan diri akhirnya pria yang pernah menjadi tukang parkir ini pun memantabkan niatnya untuk datang menemui Wali Kota Semarang.

Pak Ody sempat grogi saat hendak bertemu dengan orang nomor satu di Kota Semarang.

"Akhirnya saya putuskan berangkat ke sana (Jalan Pandanaran). Sampai kantornya itu disambut stafnya. Saya sampai grogi. Ditanya udah makan belum, saya jawab sudah makan. Padahal saya belum makan seharian," ungkapnya sembari tersipu malu.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Pak Ody bisa bertemu dengan Hendi meskipun pertemuan berlangsung singkat.

Baca juga: Nasib Malang Pengemudi Ojol, Terkena Order Fiktif, Uang Tabungan Juga Habis Dikuras Penipu

Usai saling menyapa, Pak Ody pun menceritakan musibah yang menimpanya.

"Pak Hendi sempat berikan pesan untuk lebih berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang. Dan juga mendoakan agar tetap sehat dan terus menyemangati untuk bekerja. Lalu saya jawab siap Pak," katanya.

Usai pertemuan itu, Pak Ody tidak menyangka bakal diberi bantuan oleh Wali Kota.

Senyum kegembiraan pun tersungging di sudut bibirnya saat menceritakan hal tersebut.

"Pulang-pulang saya enggak kuat langsung nangis karena terharu diberi bantuan sama Pak Wali," katanya.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Cerita Pengemudi Ojol Kena Tipu Pelanggan | Pasha Ungu Jadi Plt Wali Kota Palu

Tidak hanya itu, kabar yang menimpa Pak Ody juga telah menggugah hati para dermawan lain yang memberikan dukungan dan bantuan.

"Terima kasih pak Hendi dan pihak-pihak yang sudah membantu. Semoga selalu diberikan rezeki yang melimpah oleh Tuhan dan sehat selalu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com