Menurut catatan BKSDA, sejak 2018-2020 ini, sudah delapan kali, harimau masuk permukiman dan kebun warga.
"Kita terus dapat laporan dari warga. Kalau mereka melihat harimau di kebun dan dekat dengan permukiman," kata Rahmat menjelaskan.
Atas kejadian ini, tambah Ramhat perlu penanganan yang komprhensif untuk mengantisipasi konflik antara harimau dan manusia.
"Saat ini tim juga berada di lapangan, untuk melakukan penanganan," kata Rahmat menegaskan.
Selain penanganan, memang dibutuhkan sosialisasi kepada masyarakat agar bisa hidup berdampingan antara manusia dengan satwa liar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.