Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hilangnya Celana Dalam Tak Seberapa, tapi Jijik..."

Kompas.com - 30/09/2020, 08:28 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Warga Kampung Pangarengan, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur tengah dibuat risau dengan aksi pencurian celana dalam.

Dalam sepekan terakhir sudah ada beberapa celana dalam wanita yang sedang dijemur di pekarangan rumah raib dicuri.

Belakangan diketahui jika celana dalam tersebut dibuang pelaku di sembarang tempat.  di jamban umum, teras rumah hingga di atap genting.

Baca juga: Celana Dalam yang Dicuri Ada Cairan Spermanya, Pelaku Diduga Punya Kelainan Seksual

Warga pun semakin dibuat kaget karena kondisi pakaian untuk menutup area intim itu kotor dan terdapat bekas cairan diduga sperma yang sudah mengering.

"Jijik melihatnya. Sama warga langsung dibakar celana dalamnya takut mengundang penyakit," kata seorang warga yang menjadi korban pencurian celana dalam yang tak mau namanya disebut kepada Kompas.com via telepon seluler, Senin (28/9/2020).

Perempuan paruh baya itu berharap, kasus ini cepat terungkap dan pelaku bisa segera diamankan.

"Warga sini khususnya ibu-ibu jadi was-was. Bukan soal hilangnya, karena harganya (celana dalam) tak seberapa lah. Tapi kita takut pelaku berbuat lebih jauh lagi," ucapnya.

Baca juga: Pencurian Celana Dalam Perempuan Marak di Cianjur, Warga Resah

Bukan kasus pertama

Sementara itu, Ketua RT setempat Agus Kurnia menyebutkan, kasus tersebut bukan yang pertama kali. Namun, pernah terjadi sekira empat tahun lalu.

"Tidak hanya di sini, tapi di kampung sebelah juga dulu pernah. Lama tak ada lagi, eh sekarang kejadian lagi. Seminggu yang lalu ada lima (celana dalam) yang hilang," kata Agus.

Menurut Agus, pelaku sengaja mencuri celana dalam untuk maksud tertentu.

"Diduga pelakunya laki-laki. Tapi belum tahu siapa, kita intai belum juga dapat. Dia seperti tahu situasi lingkungan sekitar," ujar dia.

Lebih lanjut dikatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan perangkat RW, tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat untuk menyikapi kejadian yang cukup meresahkan tersebut.

"Semoga cepat terungkap. Kasihan ibu-ibu merasa terteror dengan kejadian ini," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com