Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes: Timika Dalam Kondisi Gawat Darurat Covid-19

Kompas.com - 29/09/2020, 23:13 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Penularan Covid-19 di Kabupaten Timika, Provinsi Papua, disebut sudah dalam kondisi gawat darurat.

Hal itu mengingat angka kenaikan kasus yang terus melonjak setiap hari.

"Kondisi di Mimika hari ini sudah darurat. Berdasarkan laporan Direktur RSUD Mimika dan Direktur RSMM Timika, jumlah pasien Covid-19 meningkat dari rata-rata sebelumnya 15 orang per hari menjadi 20 orang per hari. Hal itu membuat fasilitas, terutama tempat tidur di rumah sakit penuh dengan pasien," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Reynold Ubra, di Timika, seperti dilansir dari Antara, Selasa (29/9/2020).

Sesuai laporan pihak RSUD Mimika, lanjut dia, saat ini ruang ICU di rumah sakit itu sudah ditutup untuk dialihfungsikan melayani pasien Covid-19 dengan kondisi sedang hingga berat.

Baca juga: Mesin Rusak, Pesawat Lion Air Tujuan Surabaya Balik Mendarat di Bandara Lombok

Sementara, ruang isolasi tekanan positif dan tekanan negatif RSUD yang menampung 63 pasien Covid-19 juga sudah penuh.

Dia menyebut, kondisi tidak berbeda jauh juga terjadi di RSMM Timika, salah satu rumah sakit swasta yang juga menangani pasien Covid-19.

Adapun di shelter Wisma Atlet Mimika Sport Complex saat ini menampung 70 pasien Covid-19 dengan kondisi gejala ringan.

"Yang paling kritis saat ini yaitu kebutuhan gas medis. Kebutuhan per hari gas medis untuk RSUD Mimika dan RSMM Timika sebelum ada pandemi Covid-19 sekitar 20 tabung. Saat ini kebutuhan per harinya melonjak sampai 60 tabung," kata dia.

"Sementara produksi gas medis itu juga terbatas. Pertanyaannya apakah sekarang Timika dalam kondisi darurat? Ya, kondisi kita sekarang seperti itu," kata pria yang juga merangkap tugas sebagai Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 Mimika.

Untuk mengurangi beban kedua rumah sakit itu, kata dia, Dinkes Mimika berupaya melakukan rekayasa pelayanan kesehatan sehingga pasien Covid-19 tidak harus semuanya dirawat di rumah sakit.

Pasien juga bisa ditangani di tingkat fasilitas kesehatan primer yaitu puskesmas.

"Kami sudah melakukan pertemuan dengan puskesmas-puskesmas di zona merah dan zona kuning untuk meminta mereka membuka pelayanan ke luar," kata dia.

Beban pelayanan kesehatan yang meningkat pada kedua rumah sakit itu, kata dia, bukan hanya karena seluruh tempat tidur di ruang isolasi sudah terisi penuh pasien COVID-19.

Tetapi juga menyangkut kondisi mental, psikologis para tenaga kesehatan baik dokter, para medis maupun penunjang medis.

"Dalam kondisi pasien menumpuk membuat beban kerja petugas kesehatan tambah berat. Kami tidak mau tenaga kesehatan kami yang jumlahnya sudah sangat terbatas akhirnya ikut terpapar," kata dia.

Baca juga: Pemkot Denpasar: Keluarga Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19

Salah satu puskesmas di Mimika yang rencananya akan dipersiapkan menjadi rumah sakit darurat penanganan pasien Covid-19 dengan kondisi sedang yaitu Puskesmas Mapurujaya, Distrik Mimika Timur.

Fasilitas yang tersedia di Puskesmas Mapurujaya disebut cukup memadai dan bisa menampung hingga 25 orang pasien.

"Puskesmas Mapurujaya itu paling layak dari sisi fasilitas, sudah ada pagar keliling, ada fasilitas ipal untuk pengelolaan limbah medis, sarana listrik dan air bersih juga lengkap, begitupun dengan ruang perawatan dan tenaga cukup tersedia," kata dia.

Dinkes Mimika akan menempatkan dua tenaga dokter di Puskesmas Mapurujaya, salah satunya dokter spesialis penyakit dalam.

Untuk mengantar dan menjemput pasien akan disediakan dua buah ambulans.

"Intinya kami akan membuat rekayasa agar pasien dengan gejala sedang tidak memenuhi rumah sakit sehingga pasien dengan gejala berat bisa tertolong. Langkah ini harus kami tempuh, kami tidak menghendaki orang yang sebetulnya bisa ditolong tapi akhirnya tidak bisa tertolong sampai dibiarkan meninggal dunia karena semua orang menumpuk di rumah sakit," kata dia.

Dinkes Mimika meminta dukungan dari seluruh warga Mimika agar berbagai terobosan kebijakan yang dilakukan untuk menangani pandemi Covid-19 di wilayah itu, terutama di bidang kesehatan tidak ditentang atau mendapatkan penolakan dari warga.

Baca juga: Geger Temuan Potongan Kaki Manusia di Pantai Bali

Hingga Senin (28/9/2020) jumlah warga Mimika yang telah terpapar Covid-19 sudah mencapai 1.505 orang.

Adapun pasien sembuh di Mimika sudah mencapai 1.018 orang, pasien meninggal sebanyak 16 orang, sementara pasien aktif baik yang sedang menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit, shelter maupun isolasi mandiri di rumah sebanyak 471 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com