Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Ambulans Konvoi Jemput 33 Santri yang Positif Corona di Tasikmalaya

Kompas.com - 29/09/2020, 19:20 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, menjemput 33 pasien positif corona dengan 7 ambulans dari rumah pasien ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Negeri Siliwangi (UNS) di Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Selasa (29/9/2020).

Butuh 2 kali penjemputan dengan 7 mobil ambulans yang setiap mobilnya berisi 2 sampai 3 orang pasien corona karena sebagian besar dari mereka bergejala ringan.

"Kita memakai 7 ambulans totalnya dengan cara konvoi dua kali penjemputan. Total yang dijemput pasien positif 33 orang dari beberapa tempat yang berbeda. Mereka sebagian besar pasien tanpa gejala atau gejala ringan," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat kepada wartawan, Selasa sore.

Baca juga: 33 Santri Positif Corona, Kota Tasikmalaya Siapkan RS Darurat di GOR

Uus menambahkan, mulai hari ini pasien tanpa gejala atau yang dirawat di rumah sakit pun akan dipindahkan ke Rusunawa.

Sebab, ketersediaan ruang isolasi di rumah sakit tak boleh dalam kondisi penuh untuk mengantisipasi timbulnya pasien dengan gejala proses perawatan.

"Kita harus berhitung jangan sampai ada penularan yang tak disadari kalau isolasi mandiri. Apalagi, Kota Tasikmalaya adalah wilayah padat penduduk. Itu punya risiko penularan lebih cepat," kata Uus.

Uus pun berharap dibukanya Rusunawa untuk tempat isolasi dapat menampung pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya.

Jika kasus terus bertambah, Pemkot Tasikmalaya menyatakan siap menggunakan hotel hingga gedung olahraga di kompleks Dadaha untuk dijadikan tempat isolasi.

Pihaknya khawatir jika pasien menjalani isolasi mandiri, akan muncul klaster keluarga dan berisiko menjadi klaster komunitas dan berujung pada karantina mikro.

"Ujungnya, kalau ada karantina mikro, akan membenani anggaran lebih besar," tambah Uus.

Sebelumnya, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menyatakan, kondisi wabah pandemi corona gelombang kedua di wilayahnya semakin menggila. Pihaknya terpaksa memberlakukan status darurat Covid-19.

Budi memprediksi, penampungan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Negeri Siliwangi (UNS) Tasikmalaya berkapasitas 50 kamar akan langsung penuh oleh pasien positif dari klaster pesantren berjumlah 33 orang.

"Diprediksi Rusunawa oleh 33 pasien positif yang hari ini akan dijemput dari rumahnya masing-masing akan langsung penuh. Belum lagi, nanti hasil tracing yang masih menunggu hasil tes swab-nya. Kemungkinan terburuk, kita siapkan Rumah Sakit (RS) Darurat di GOR (gedung olahraga) Dadaha, hotel dan fasilitas milik pemerintah lainnya," jelas Budi kepada wartawan di Bale Kota Tasikmalaya, Selasa (29/9/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkot Tasikmalaya Berlakukan Jam Malam

Sementara itu, berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya hingga Selasa (29/9/2020), jumlah total kasus positif Covid-19 sebanyak 145.

Sebanyak 59 orang telah dinyatakan sembuh dan 78 orang masih dalam perawatan, serta 8 orang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com