Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

33 Santri Positif Corona, Kota Tasikmalaya Siapkan RS Darurat di GOR

Kompas.com - 29/09/2020, 16:46 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menyatakan, kondisi wabah pandemi corona gelombang kedua di wilayahnya semakin menggila dan pihaknya terpaksa memberlakukan status darurat Covid-19.

Budi memprediksi, penampungan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Negeri Siliwangi (UNS) Tasikmalaya yang berkapasitas 50 kamar akan langsung penuh oleh pasien positif dari klaster pesantren berjumlah 33 orang.

"Diprediksi Rusunawa oleh 33 pasien positif yang hari ini akan dijemput dari rumahnya masing-masing akan langsung penuh. Belum lagi, nanti hasil tracing yang masih menunggu hasil tes swabnya. Kemungkinan terburuk, kita siapkan rumah sakit (RS) darurat di GOR (gedung olahraga) Dadaha, hotel dan fasilitas milik pemerintah lainnya," jelas Budi kepada wartawan di Bale Kota Tasikmalaya, Selasa (29/9/2020).

Baca juga: Sebagian Santri di Banyumas yang Terpapar Covid-19 Telah Sembuh

Budi menambahkan, GOR Dadaha akan dijadikan RS Darurat karena lokasinya cukup luas dan merupakan kompleks olahraga milik Pemkot Tasikmalaya.

Selain GOR Dadaha, pihaknya pun tengah melobi dua hotel untuk dijadikan RS darurat. 

"Kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak Lanud Wiriadinata Tasikmalaya, yakni bangunan bekas PT Dahana untuk dijadikan juga RS darurat," tambah Budi.

Beberapa RS darurat yang nanti dipersiapkan, lanjut Budi, akan diisi oleh pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang bergejala ringan.

Sedangkan, bangunan isolasi Mitra Batik RSUD Soekardjo dan ruang isolasi RS swasta lainnya diutamakan bagi pasien positif corona bergejala berat.

"Kemungkinan antisipasi terburuk lainnya kita persiapkan dari sekarang. Apalagi kita ada beberapa klaster, mulai klaster pesantren, keluarga dan tenaga kesehatan. Saya nyatakan kita perangi Covid-19," ujar dia.

Kurang anggaran

Budi pun berharap masyarakat bisa semakin waspada bahaya pandemi corona gelombang kedua ini.

Meski sampai sekarang pemerintah daerah telah kekurangan anggaran dalam memerangi wabah Covid-19 gelombang kedua.

Namun, Budi meyakini perang melawan Covid-19 di wilayahnya akan didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pusat.

Apalagi, perang melawan corona ini demi menyelamatkan nyawa warganya.

"Saya akan terus berjuang sampai tuntas. Berbicara langkah antisipasi dan penanganan tentunya butuh anggaran. Sekarang anggaran Kota Tasikmalaya sudah sangat minim. Tapi, saya yakin kami akan mendapatkan banyak dukungan demi keselamatan warga," ujar Budi.

Budi berharap langkah pemerintah daerah ini untuk mendapatkan dukungan penuh masyarakat setempat dengan menjalankan protokol kesehatan.

Baca juga: Wali Kota Tasikmalaya: Saya Ingatkan, Kemampuan Tenaga Medis dan Fasilitas Kita Terbatas...

Apalagi kekhawatirannya selama ini telah menjadi kenyataan, yakni membeludaknya pasien positif Covid-19. Sementara jumlah anggaran sudah habis dan tenaga medis semakin kewalahan dalam menanganinya.

"Mohon masyarakat memahami. Kalau masyarakat disiplin, mereka lah yang disebut pahlawan sosial. Kita khawatir selama ini kemampuan kita sudah pada batas maksimal, hari ini malah terjadi," ungkap Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com