ACEH UTARA, KOMPAS.com – Syarkawi (35), warga Desa Trieng Pantang, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara mengaku trauma mengurus rumah bantuan untuknya dan keluarga.
Pasalnya, tukang becak barang ini mengaku pernah ditipu oleh seorang warga tahun 2016 lalu.
Saat itu, pria yang mengaku bisa mengurus rumah bantuan Badan Rekontruksi Aceh (BRA) itu meminta uang sebesar Rp 5 juta agar dapat rumah bantuan.
Syarkawi dan istrinya Rohani adalah keluarga miskin. Mereka hanya punya sepetak sawah satu-satunya. Sepetak sawah itupun kemudian mereka gadaikan agar mereka memiliki rumah layak huni.
“Saya kasi uang Rp 4,5 juta ke dia. Dari total Rp 5 juta yang dia minta. Uang itu uang hasil gadaikan sawah saya. Itu sawah satu-satunya,” sebut Syarkawi per sambungan telepon dengan Kompas.com, Minggu (27/9/2020).
Baca juga: Terimpit Ekonomi, Remaja di Bali Ini Tinggal di Gubuk Bolong-bolong
Dia mengaku trauma. Pria yang menipunya pada saat itu berjanji tiga bulan kemudian akan membangun rumah untuknya.
Janji tersebut dari tahun 2016, hingga hari ini tak kunjung dibangun.
“Saya tahu rumahnya. Saya pernah datangi. Tapi sudahlah. Saya lelah minta-minta uang saya dikembalikan,” katanya.
Syarkawi mengaku pria yang menipu dirinya hanya mengembalikan uang Rp 500.000 dari total Rp 4,5 juta.
Dia mengaku tak pernah lagi menghubungi pria yang menipu dirinya.
“Saya sudah pasrahkan saja sama Allah SWT. Biar Allah yang membalas dia yang telah menipu saya,” katanya.
Baca juga: Trauma Jadi Korban Gempa 2006, Mbah Muhyi Pilih Tinggal di Gubuk Reyot
Ayah tiga anak ini tinggal di rumah dengan dinding bambu. Rumah itu jauh dari kata layak huni. Sepuluh tahun mereka menumpang di sana. Sang istri hanya buruh tani.
“Untuk bangun rumah rasanya tidak mungkin ada uang. Saya pasrahkan saja. Ini tanah yang kami tempati warisan dari keluarga istri saya,” katanya.
Meski butuh rumah, namun Syarkawi dan Rohani tak mau lagi mengurus rumah bantuan. Dia sakit hati dan trauma ditipu untuk mendapatkan rumah bantuan.
“Semoga Allah menggerakan hati orang lain membantu keluarga saya, Amin,” pungkasnya.