Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Hewan Liar di Jalur Pendakian Semeru, Macan Tutul Jawa atau Anjing Hutan?

Kompas.com - 29/09/2020, 05:44 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Jejak hewan liar ditemukan di jalur pendakian Gunung Semeru, Jawa Timur. Ada yang menduga jejak itu milik macan tutul jawa atau anjing hutan.

Jejak itu ditemukan saat pembersihan jalur pendakian Gunung Semeru yang dilakukan pada 3 September 2020.

Agenda pembersihan jalur yang diikuti oleh sejumlah pihak itu untuk persiapan pembukaan Gunung Semeru setelah ditutup selama satu tahun.

Jejak hewan itu direkam dalam bentuk video dan foto oleh anggota Komunitas Gimbal Alas Indonesia Arif Budi Hartono. Pria yang akrab disapa Awik itu menduga jejak itu milik macan tutul jawa.

"Saya rasa wajar karena sudah hampir setahun Semeru tutup,” katanya melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (28/9/2020).

Baca juga: Video Viral Ratusan Orang Senam Zumba Abai Protokol Kesehatan, Penyelenggara Didenda Rp 400.000

Jejak hewan liar itu ditemukan di Ranu Kumbolo dan Sumber Mani. Di Sumber Mani, Arif juga menemukan bangkai kepala rusa.

“Ada bangkai kepala rusa tepatnya di dekat mata air Sumber Mani yang masih baru,” katanya.

Ranu Kumbolo berada di jalur pendakian menuju Gunung Semeru. Biasanya, para pendaki bermalam sambil menikmati suasana di danau tersebut.

Sedangkan Sumber Mani berada di kawasan Kalimati, pos terakhir sebelum pendaki menuju Puncak Mahameru.

Pendaki yang berada di Kalimati biasanya mengambil air ke sumber tersebut.

Jejak anjing hutan di Ranu Kumbolo

Dewan Adat Gimbal Alas Indonesia Trianku Hermangga yang juga terlibat dalam pembersihan jalur menduga, jejak di Ranu Kumbolo milik anjing hutan atau ajak.

Sementara, jejak di Sumber Mani diduga milik macan tutul jawa.

“Kalau saya lebih yakin jejak yang di Sumber Mani. Kalau yang di Ranu Kumbolo, kurang yakin karena terlalu banyak jejak. Kalau macan jarang bergerombol,” katanya.

Baca juga: Video Viral 12 Pasien Covid-19 Telantar di RS, Tak Dikunjungi Dokter dan Beli Vitamin Sendiri

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sarif Hidayat mengatakan, jejak yang didapati di Ranu Kumbolo merupakan jejak anjing hutan.

Sebab, jejak di Ranu Kumbolo memiliki bekas kuku.

 

“Setelah dilakukan pencermatan, itu jejak anjing. Karena di ujung bulatan ada bekas kuku. Kalau macan atau jenis-jenis kucing tidak ada kukunya,” katanya.

Sebelumnya, pendakian Gunug Semeru akan dibuka pada Kamis (1/10/2020). Pendakian dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com