Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Korban Order Fiktif, Pengemudi Ojol Dapat Ganti Rugi dari GrabFood

Kompas.com - 29/09/2020, 05:24 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kejadian yang menimpa driver ojek online Audy Hamdani (59) membuat pihak manajemen perusahaan mitranya bekerja mengambil langkah penelusuran terkait akun pengguna yang diduga melakukan order fiktif.

Diketahui warga Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang ini merupakan salah satu mitra pengemudi Grab.

Sebelumnya dia mendapat pesanan berupa 14 bungkus ayam geprek dan minuman senilai Rp 315.000 dari salah satu akun pengguna aplikasi tersebut.

Baca juga: Ditipu Order Fiktif dan Uang di ATM Ludes, Driver Ojol Ini Mengaku Ikhlas

Mengetahui informasi tersebut, manajemen GrabFood telah melakukan upaya penelusuran dan mencari bukti-bukti terkait akun pengguna Grab yang melakukan order fiktif tersebut.

Head of Marketing GrabFood Indonesia Hadi Surya Koe mengatakan, telah mengambil langkah tegas berupa penonaktifan akun pengguna Grab yang terbukti melakukan order fiktif tersebut.

Hal tersebut dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang lagi pada kemudian hari.

"Kami mengimbau para pengguna untuk menghargai kerja keras mitra pengemudi kami dalam menjalankan pekerjaannya terutama dalam masa pandemi yang penuh tantangan seperti saat ini," jelasnya dalam keterangan yang diterima, Senin (28/9/2020).

Baca juga: Kehujanan dan Antar 14 Porsi Ayam Geprek ke Rumah Kosong, Ini Cerita Pengemudi Ojol Audy Hamdani

Selain itu, Grab juga telah memberikan proses ganti rugi secara penuh atas biaya yang dikeluarkan oleh mitra pengantaran tersebut dan telah diterima pada 25 September.

Sebelumnya, manajemen Grab telah menerima informasi terjadinya transaksi order fiktif yang diterima oleh salah satu mitra pengemudi GrabFood di Semarang pada 23 September 2020.

"Kami senantiasa berupaya menjaga kualitas layanan dan terus meningkatkan aspek kepercayaan dan keamanan terkait dengan hubungan kami dengan para pengguna layanan GrabFood, baik mitra pengemudi, merchant maupun pelanggan secara menyeluruh mulai dari operasional, pengembangan usaha, hingga dukungan teknologi," kata Hadi.

Hadi menyampaikan, Grab telah menyediakan jalur khusus komunikasi untuk mitra pengemudi jika mereka mengalami kejadian serupa untuk dapat diinvestigasi lebih lanjut.

"Jika masyarakat menerima peredaran informasi yang melibatkan GrabFood kami sarankan untuk selalu mengecek kebenaran informasi tersebut sebelum meneruskannya ke pihak lain dengan meneruskan ke tim Customer Experience kami untuk segera ditindaklanjuti," pungkasnya.

Terpisah, Audy Hamdani mengaku usai mengalami kejadian tersebut dirinya telah melaporkannya ke pihak Grab dan mendapatkan ganti rugi sesuai orderan fiktif.

"Sudah lapor ke Grab. Pihak Grab sudah mengganti uang sesuai orderan fiktif," jelas Audy saat dikonfirmasi.

Baca juga: Nasib Malang Pengemudi Ojol, Terkena Order Fiktif, Uang Tabungan Juga Habis Dikuras Penipu

Sedangkan terkait saldo rekeningnya yang hilang, dia mengaku sudah mengikhlaskan.

Diketahui saldonya saat itu berjumlah sekitar Rp. 500.000.

"Saya sudah ikhlaskan (saldonya)," katanya.

Sebelumnya, Audy juga menjadi korban penipuan oleh pelaku usai menerima order fiktif tersebut.

Pelaku meminta dia untuk memfotokan jumlah saldo di tabungannya lalu mengirim foto itu ke pelaku.

Baca juga: Begal Bermodus Lempar Sambal ke Wajah Korban, Sasarannya Driver Ojol

Selanjutnya, tanpa disadari dia diminta memasukan sebuah nomor.

Audy baru menyadari menjadi korban penipuan saat hendak melakukan top-up untuk saldo akun ojolnya.

Saat coba menghubungi pelaku ternyata nomornya sudah diblokir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com