Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Tsunami 20 Meter, EWS di Garut Rusak dan Evakuasi Warga Tak Mungkin 10 Menit

Kompas.com - 28/09/2020, 21:55 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Delapan alat Peringatan Dini Tsunami (early warning system/EWS) yang dipasang Badan Nasional Penanggulangan Bencana di sepanjang pantai Selatan Garut, tidak bisa lagi digunakan karena rusak.

Padahal, hasil kajian Institut Teknologi Bandung (ITB) mengingatkan potensi tsunami besar setinggi 20 meter di Pantai Selatan Jawa.

Kepala Bidang Pencegahan dan mitigasi bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan, mengakui, 8 alat EWS tsunami yang dipasang di sepanjang pantai Selatan Garut sepanjang 80 kilometer saat ini dalam kondisi rusak.

Baca juga: Persiapan Banten Hadapi Potensi Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa

Menurut Tubagus, alat tersebut dipasang di Kecamatan Cibalong, Pantai Sayang Heulang Kecamatan Pamengpeuk, Pantai Karang Papak Kecamatan Cikelet, Cigadog Kecamatan Cikelet,Desa Karangsari Kecamatan Cikelet, Desa Mekarmukti Kecamatan Mekarmukti, SMPN 3 Bungbulang Kecamatan Bungbulang dan Pantai Rancabuaya Kecamatan Caringin pada tahun 2013 oleh BNPB.

"Keropos, rusak berat, pemeliharaannya tidak diberikan ke Garut (pemda)," katanya saat dihubungi, Senin (28/9/2020).

Sebanyak 8 EWS di sepanjang pantai Selatan Garut tersebut, menurut Agus, dipasang bersamaan dengan pemasangan perangkat serupa se-Pulau Jawa oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Mitigasi sulit

Bupati Garut Rudy Gunawan mengakui, mitigasi bencana tsunami di daerah selatan Garut memang sulit dilakukan.

Sebab, banyak pusat keramaian di daerah dataran rendah seperti pusat kota Kecamatan Pamengpeuk yang tingginya hanya 7 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

"Pamengpeuk, Cikelet dan Cibalong itu sangat rendah, kami agak kesulitan kalau harus evakuasi dalam waktu 10 menit," kata Rudi kepada wartawan, Senin (28/09/2020) di kompleks perkantoran Pemkab Garut.

Di sepanjang Pantai Selatan Garut, ada 7 kecamatan, yaitu Cibalong, Pamengpeuk, Cikelet, Pakenjeng, Mekarmukti, Bungbulang dan Caringin.

Sedikitnya, ada 5.000 rumah dengan populasi mencapai 25.000 jiwa yang tinggal di kawasan pesisir pantai dengan ketinggian di bawah 20 Mdpl.

Karena daerah dataran rendah, untuk bisa mencapai titik evakuasi di daerah yang tinggi, menurut Rudy, waktu yang dibutuhkan bisa lebih dari 10 menit. Minimal perlu waktu 30 menit untuk bisa sampai ke daerah yang tinggi.

Rudy mengaku sudah menetapkan tempat-tempat evakuasi bagi warga di pesisir pantai selatan sebagai upaya mitigasi bencana.

Baca juga: 3 Sirene Tsunami di Banten Rusak dan Hanya Ada 1 Shelter

 

Pihaknya pun telah berupaya melakukan perbaikan pada alat peringatan dini bencana tsunami yang telah terpasang dan memasang alat baru dari BNPB.

"Kita juga siapkan peta-peta evakuasi saat emergensi, kita akan melakukan upaya mitigasi, kita ada anggaran untuk itu, sekarang mitigasi dari sisi fisik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com