Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Tinny Endang Hernowati Meninggal akibat Covid-19

Kompas.com - 28/09/2020, 16:12 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Dokter patologi klinis yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB), Tinny Endang Hernowati dinyatakan meninggal pada Minggu (27/9/2020) malam.

Tinny meninggal saat menjalani perawatan di ruang ICU Instalasi Covid-19 dan Infeksi Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang dengan status terkonfirmasi positif Covid-19.

“Ya, beliau meninggal ok (terkonfirmasi) Covid-19,” kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Malang Raya, Djoko Heri, melalui pesan singkat, Senin (28/9/2020).

Djoko mengatakan sudah ada lima anggota IDI Malang Raya yang meninggal akibat Covid-19.

Baca juga: Uang Palsu Setengah Miliar Diamankan dari 3 Kakek Komplotan Pengedar

“Dokter anggota IDI Cabang Malang Raya lima orang sejak awal Maret 2020 sampai dengan hari ini,” ujar dia.

Djoko meminta pemerintah supaya serius menangani pandemi Covid-19 supaya penambahan kasus bisa ditekan.

Banyaknya dokter yang meninggal akibat Covid-19 tidak lepas dari jumlah kasus yang terus bertambah secara signifikan.

“Kasus Covid-19 di masyarakat Malang Raya ini harus bisa ditekan sesedikit mungkin dan kalau bisa terus menurun jumlah kasus hariannya. Bagaimana para dokter dan tenaga kesehatan akan terlindungi dengan baik kalau kasus harian Covid-19 terus meningkat,” kata dia.

Ketua Satgas Covid-19 UB, Aurick Yudha Nagar mengatakan, Tinny tidak terlibat secara langsung dalam penanganan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Dia menyebut, Tinny selama ini beraktivitas sebagai dosen dan dokter patologi klinis di daerah Dau, Kabupaten Malang.

“Beliau juga praktek mandiri selain sebagai dosen dan dokter patologi klinis di Dau. Dokter senior yang sangat terkenal di wilayah tersebut,” ujar dia.

Baca juga: Bocah Kelas V SD Tenggelam di Wisata Pemandian Bali

Belum diketahui dokter itu terpapar virus corona dari mana.

Aurick memperkirakan, Tinny tertular melalui community spreading atau penyebaran penyakit di dalam kawasan tertentu.

“Kemungkinan dari community spreading yang tinggi pada bulan Agustus, dan masih tinggi hingga September ini. Ini yang harus jadi perhatian bersama,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com