Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

EWS Tsunami Minim, Tagana Pangandaran Gunakan Kentongan sebagai Alat Peringatan Dini

Kompas.com - 28/09/2020, 13:52 WIB
Candra Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Dia mengaku pernah membikin peta jalur evakuasi. "Misalkan warga di salah satu RT harus pergi ke hotel ini saat ada bencana, pernah dipetakan," katanya.

Di Pangandaran, lanjut Nana, road map harus disepakati bersama. Jalur evakuasi ke tempat lebih tinggi di Pangandaran, tidak banyak.

"Misalnya warga Desa Pangandaran jalur evakuasinya ke arah Desa Sukahurip. Warga Desa Pananjung ke Pagergunung. Ini harus ada kesepakatan bersama," jelas Nana.

Tsunami 2006

Kesepakatan itu, menurut dia, supaya kejadian saat tsunami 2006 tidak terulang. Saat itu, warga bertumpuk di satu arah.

"Itu mengakibatkan antrean panjang. Ini harus dipikirkan. Sepakati jalur evakuasi. Harus dibuat rencana kontijensi, artinya saat ada situasi terburuk kemana masyarakat harus lari," jelasnya.

Lebih lanjut, Nana mengatakan, reaksi masyarakat saat ini ketika terjadi gempa besar sudah bagus. Mereka bisa melaksanakan evakuasi mandiri saat ada gempa besar.

"Beda saat sebelum tsunami 2006, reaksi masyarakat cuek. Sekarang saat ada gmpa besar warga evakuasi mandiri ke tempat tinggi. Artinya edukasi masyarakat sudah bagus, mereka sudah paham ada ada ancaman," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com