Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Buruh Bangunan Mengaku Dianiaya Polisi Saat Pembubaran Aksi Mahasiswa di Kendari

Kompas.com - 28/09/2020, 12:35 WIB
Kiki Andi Pati,
Khairina

Tim Redaksi

Kendaraan milik sepupunya yang dikendarai saat itu juga dihancurkan oleh polisi. Keduanya dilepaskan oleh polisi ketika keluarga mereka menjemput di kantor Mapolda Sultra.

Pihak keluarga meminta Polda Sultra untuk bertanggung jawab atas kejadian ini.

Wa Tumi, adik La Duma yang juga istri La Iwan meminta pihak kepolisian membiayai perawatan dan pengobatan terhadap kakak dan suaminya.

Ia mengatakan, akibat kejadian itu, kakaknya tidak bisa bekerja lagi. Sementara sang kakak merupakan tulang punggung di keluarganya.

“Karena tulang ekornya sakit, kakakku tak bisa berdiri lagi, tidak bisa kerja. Akhirnya sampai sekarang tidak kita tahu bagaimana kondisi tulang ekornya karena tidak punya uang ke dokter atau puskemas," terangnya.

"Motor juga minta diganti kerusakannya,” ujar dia.

Dalam peristiwa itu, tak hanya dua buruh bangunan yang diamankan di Mapolda Sultra, ada 17 mahasiswa yang juga digiring ke Polda Sultra.

Mereka dibebaskan setelah pihak kampus UHO dan keluarga melakukan negosiasi dengan pihak Polda Sultra.

Sementara itu, pihak Polda Sultra yang dikonfirmasi KOMPAS.com terkait aksi kekerasan yang dialami dua buruh bangunan belum memberikan tanggapan terkait hal itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com